"Ketika detak jantung berhenti, sebenarnya darah masih punya suplai oksigen ke otak untuk sekitar 2 menit. Itu adalah sebuah proses dan artinya ada kemungkinan untuk menghidupkan kembali detak jantung dalam beberapa menit. Bahkan jika dilatih, seseorang bisa menahan nafas hingga 7 menit. Waktu menjadi sangat penting ketika Anda menolong orang pingsan atau tidak bernapas," tutur Becker.
Pengakuan Sang Dokter Mengintip Dunia Kematian
New York, Pengalaman mendekati kematian atau 'Near Death Experience' banyak diceritakan pasien pada dokter. Namun banyak dokter yang tidak percaya dan menganggapnya sebagai halusinasi atau efek rasa sakit. Tapi kini, pengalaman itu benar-benar dialami sang dokter.
Banyak orang yang mendeskripsikan 'Near Death Experience' sebagai keadaan antara hidup dan mati, dimana ada cahaya terang benderang, bertemu dengan sang Pencipta tapi diminta untuk kembali lagi ke dunia.
Mary Jo Rapini adalah psikolog klinis yang mengalami hal tersebut. Didampingi oleh Dr Jeffrey Long yang pernah melakukan studi terhadap 1.300 kasus 'Near Death Experience', Rapini menceritakan kisahnya.
"Saya banyak menangani pasien kanker dan mereka selalu bercerita tentang pengalamannya mendekati kematian. Tapi saya selalu menganggap cerita tersebut sebagai efek reaksi medis atau halusinasi," kata Rapini seperti dikutip dari MSN, Selasa (26/1/2010).
Hingga pada April 2003, kejadian itu ia alami sendiri. Menurut Rapini, saat itu ia mengalami pembengkakan pembuluh darah dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Keadaannya sangat parah sampai harus berada di ruang gawat darurat selama 3 hari.
"Semua dokter langsung panik dan mengelilingi saya. Mereka memasukkan berbagai macam alat medis di tubuh saya dan menelepon suami saya," tutur Rapini.
"Hingga tiba-tiba, saya melihat sebuah cahaya yang sangat terang. Cahaya ini berbeda dari cahaya biasanya dan terus berkembang membesar. Lalu saya bertanya-tanya, cahaya apa itu? Saya pun memasuki cahaya itu," jelasnya.
Rapini pun masuk ke dalam terowongan cahaya itu. Menurutnya, di sana ia melihat ruangan yang sangat indah dan bertemu dengan Tuhan. Ia berkata saya tidak bisa tinggal dan harus kembali lagi ke dunia. Rapini kemudian protes.
"Kenapa saya tidak bisa tinggal disini? Padahal saya sudah menjadi istri dan ibu yang baik. Saya juga sudah merawat pasien kanker tiap harinya," ujarnya.