Mohon tunggu...
Bahrudin WahyuAji
Bahrudin WahyuAji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka politik menguasai berbagai macam teori politik dan sangat menguasai teori politik lokal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menelisik Hubungan Perdagangan Indonesia-Israel Dalam Perspektif Realisme

3 April 2023   01:30 Diperbarui: 3 April 2023   01:33 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia memang tidak memiliki hubungan secara diplomatik dengan Israel, akan tetapi dalam konteks perdagangan nilai ekspor-impor Indonesia-Israel cukup tinggi. Bukan hanya dewasa ini, sejak 1980-an Indonesia pernah membeli lebih dari 30 pesawat Skyhawk dari Israel yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi memalui operasi Alpha. Tidak hanya membeli, para pilot juga dilatih secara langsung oleh instruktur dari Israel. Memang dalam kacamata politik hal tersebut terlihat aneh, sementara Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel akan tetapi pesawat yang dibutuhkan Indonesia hanya ada di Israel. Oleh karena itu, pemerintah membuat operasi seolah-olah pilot Indonesia dilatih oleh instruktur Amerika Serikat dan pesawat tempur juga seolah-olah didatangkan dari Amerika Serikat.

Pada tahun 2020, Indonesia juga mendatangkan produk persenjataan dan amunisi dengan kode (Trade Classification 891) dari Israel senilai US$ 1,32 juta. Di tengah isu pemboikotan tentang Israel, Indonesia masih rutin mengimpor produk senjata, amunisi dan berbagai produk lainnya dari Israel. Sepanjang 2020 nilai total impor Indonesia-Israel mencapai US$ 56,54 juta. Jumlah tersebut merupakan 0,03% dari jumlah total nilai impor pada 2020 yaitu US$ 141,57 miliar.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga memiliki catatan lima golongan barang utama yang diimpor dari Israel sepanjang 2020. Barang impor tersebut terdiri dari produk mesin pemroses data beserta perangkatnya dengan nilai US$ 39,5 juta. Peralatan telekomunikasi dan suku cadangnya dengan nilai impor US$ 3,9 juta. Peralatan manual dan mesin dengan nilai US$ 3,7 juta. Mesin jilid untuk percetakan dengan nilai US$ 1,4 juta. Yang terakhir adalah senjata dan amunisi senilai US$ 1,32 juta. Dalam studi kasus tersebut pemerintah mengklaim bahwa proses jual beli melalui perantara negara ketiga.

Dari pembahasan mengenai kebijakan luar negeri dan hubungan dagang Indonesia-Israel didapatkan bahwa walaupun secara diplomatik Indonesia-Israel tidak memiliki hubungan, kerja sama khususnya dalam bidang teknologi dan persenjataan masih terjadi bahkan sejak era orde baru. Walaupun dengan klaim proses jual-beli melalui negara ketika bukan tidak mungkin proses jual beli tersebut dilakukan secara langsung antara pihak pertama dan pihak kedua.

Dalam perspektif realisme. Pertama, hal tersebut menjadi bukti bahwa dalam hubungan internasional negara merupakan aktor utama dalam proses pengambilan kebijakan. Dalam Pasal 7 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pedoman Perizinan, Pengawasan Dan Pengendalian Senjata Api Standar Militer Di Luar Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia mengatur bahwa hanya otoritas negara dalam konteks ini adalah Menteri pertahanan yang boleh mengeluarkan ijin untuk ekspor, impor pembelian, penjualan, produksi, pemilikan, penggunaan, penguasaan, pengangkutan, penghibahan, peminjaman, pemusnahan senjata api harus dengan persetujuan dan ditandatangani Menteri pertahanan.

Sebab, dalam kasus seperti operasi alpha negara secara sembunyi-sembunyi membeli pesawat tempur dari Israel dan mengirimkan pilotnya untuk berlatih di sana. Kedua, negara sebagai otoritas mutlak untuk mengambil kebijakan seperti yang disampaikan penganut realis juga membenarkan adanya hubungan perdagangan antara Indonesia-Israel dan hal tersebut merupakan hak mutlak yang dimiliki oleh otoritas negara dalam proses hubungan luar negeri. Ketiga, dalam pandangan realis, negara yang merupakan aktor rasional memiliki pertimbangan dan penetapan tujuan atas berbagai konsekuensi yang didapat akibat kebijakan luar negeri tersebut. Dengan menggunakan operasi Alpha, pemerintah orde baru menjadi aktor yang sangat rasional dengan mempertimbangankan kebutuhan persenjataan dan kondisi politik yang tidak memungkinkan untuk dilakukan secara terbuka, maka negara memakai mekanisme operasi rahasia dalam proses pembelian pesawat Skyhawk dari Israel. Kemudian melalui mekanisme negara ketiga juga menjadi bukti negara sebagai aktor rasional dalam mekanisme pembelian produk senjata maupun teknologi dari Israel. Keempat, keamanan nasional adalah masalah utama. Dengan melihat uraian produk yang diimpor dari Israel dapat kita lihat bahwa banyak sekali produk senjata, amunisi, teknologi, dan suku cadang yang itu berkaitan erat dengan keamanan nasional yang juga sepakat dalan prespektif realisme bahwa setiap negara berusaha menambah kekuatannya.

            Secara diplomatik Indonesia-Israel memang tidak berhubungan, akan tetapi dalam konteks hubungan perdangan, Indonesia dan Israel sudah sejak dari dulu melakukan transaksi perdangan dengan nominal yang cukup fantastis terkhusus transaksi dalam bidang persenjataan. Kebijakan tersebut tentu diambil dengan pertimbangan yang rasional dengan manajemen resiko yang sudah diperhitungkan oleh otoritas terkait yaitu negara.

            Dalam pandangan realisme, negara sebagai aktor tunggal, aktor rasional dan dengan atas dasar keamanan nasional memiliki otoritas untuk melakukan hubungan internasional dengan negara mana pun. Pada dasarnya hubungan internasional adalah proses pertarungan kekuatan dan setiap negara akan berusaha untuk menambah power atau kekuatannya di hadapan internasional dengan alasan keamanan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Admind. (2022, November 18). Mengenal Ganefo, Pesta Olahraga yang Pernah Ada di Masa Soekarno. Diambil kembali dari bakai.uma.id: https://bakai.uma.ac.id/2022/11/18/mengenal-ganefo-pesta-olahraga-yang-pernah-ada-di-masa-soekarno/

Adryamarthanino, V. (2023). Sejarah Hubungan Indonesia dan Israel. Jakarta: Kompas.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun