Mohon tunggu...
SAIRIL BAHRIA
SAIRIL BAHRIA Mohon Tunggu... Guru - guru sekolah dasar

saya seorang guru sekolah dasar SDN 123 kota Palembang Sumatera selatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Study Kasus

30 November 2023   09:52 Diperbarui: 30 November 2023   10:00 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peserta didik kelas 4b SDN 123 Palembang

Diskripsi Studi Kasus

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan saya
pengalaman dan gambaran yang nyata dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Selama melaksanakan PPL, saya menemukan beberapa permasalahan pembelajaran di
kelas. Permasalahan tersebut diantaranya yaitu pembelajaran masih berpusat kepada
guru sehingga peserta didik kurang aktif di kelas, guru jarang menggunakan media
pembelajaran di kelas sehingga materi yang disampaikan kurang maksimal dan peserta
didik belum memahami konsep materi dengan baik. Selain itu, peserta didik belum bisa
berpikir sendiri untuk memecahkan masalah. Hal ini menyebabkan peserta didik belum
bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan masalah.
Permasalahan-permasalahan tersebut berdampak pada rendahnya kualitas
pembelajaran di kelas.

Topik tersebut penting untuk dijadikan bahan kajian studi kasus karena dengan
memperbaiki permasalahan yang ditemukan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
dan meningkatkan kompetensi pedagogik guru seperti kemampuan dalam merancang
pembelajaran yang sesuai kebutuhan belajar peserta didik dengan memperhatikan
strategi, model, pendekatan dan media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.

B. Analisis Situasi.

Situasi yang terjadi pada saat merancang pembelajaran yaitu belum mengetahui
kebutuhan belajar peserta didik yang beragam sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaran partisipasi peserta didik masih kurang dan terkesan pasif, jarangnya
penggunaan media membuat peserta didik kurang maksimal dalam memahami materi
yang disampaikan guru, serta kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
masih rendah. Evaluasi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dan kebutuhan belajar di kelas.

Sebagai seorang guru sekolah dasar yang juga merupakan wali kelas, peran saya adalah sebagai pengajar, pendidik, pembimbing, motivator, evaluator, dan administrator dalam praktik baik ini. Dengan banyaknya peran yang harus dijalani, saya sebagai guru harus mempunyai kualitas yang baik pada masing- masing peranannya sehingga mampu mewujudkan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan kebutuh peserta didik yaitu menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan keaktifan belajar, dan melatih untuk memecahkan masalah.

Pihak yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi pembelajaran yaitu saya dan rekan guru kelas lain berkolaborasi untuk menentukan alternatif solusi bersama guna memberikan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif serta gaya belajar peserta didik melalui media dan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sehingga tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan dan maksimal.

Tantangan dan hambatan yang dihadapi yaitu bagaimana memilih dan
menentukan strategi dan media yang tepat untuk peserta didik sehingga dapat memenuhi
kebutuhan belajar yang beragam, serta masih minimnya pengetahuan guru tentang
pelaksanaan profiling belajar sebelum merancang dan melaksanakan pembelajaran serta
membuat rencana tindak lanjut.

C. Alternatif Solusi.

Dari beberapa permasalahan yang ditemukan, saya memberikan alternatif solusi
sebagai langkah nyata yang bisa dilakukan dengan merancang pembelajaran yang
sesuai. Pertama saya merancang pembelajaran dengan memilih model problem based
learning. Model PBL mampu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi,
mengembangkan kemampuan berpikir serta keaktifan peserta didik, serta melatih
kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Langkah kedua yaitu menentukan media
yang akan digunakan, yaitu mampu menarik perhatian dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Langkah ketiga yaitu mengajak peserta didik untuk terlibat langsung
dalam kegiatan pembelajaran dengan membawa produk sekaligus media konkret
sederhana yang mampu mendukung aktivitas belajar.
Sumber daya atau materi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
belajar yang ditemukan yaitu menerapkan model pembelajaran problem based learning
berbantu variasi media. Proses pembelajaran yang dilakukan berjalan sesuai dengan
sintaks model PBL yang terdiri dari lima fase dimana di dalamnya terdapat kegiatan
berkelompok untuk memecahkan masalah. Peserta didik dapat bertukar pikiran dan
bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dan menyajikan hasil diskusi, serta menjadi
lebih aktif berkomunikasi dengan guru terkait penyelesaian masalah yang dilakukan.
Penerapan model PBL tersebut tidak terlepas dari penggunaan media pembelajaran.
Untuk memenuhi kebutuhan belajar serta memudahkan pemahaman konsep materi, saya
menggunakan variasi media yaitu media konkret sederhana, audio visual, dan
powerpoint.
Media pertama yaitu media konkret sederhana yang digunakan pada materi
energi dan perubahanya yaitu dimana peserta didik membawa kipas angin dan senter untuk mengamati terjadinya proses perubahan energi. Media kedua yaitu audio visual dengan menampilkan video ilustrasi yang menunjukan terjadinya perubahan energi. Kemudian guru
mengaitkan dengan pengalaman nyata peserta didik sehingga mampu memberikan
gambaran konsep sumber energi dan perubahanya. Media ketiga yaitu powerpoint. Guru mengemas materi tentang energi dan perubahanya dalam slide dan ditunjang dengan beberapa gambar tentang energi.

D. Evaluasi.

Hasil dan dampak dari pemecahan masalah yang dilakukan adalah kegiatan
pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat. Penerapan
model PBL dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran di kelas, dilihati dari peserta
didik yang mulai aktif dalam pembelajaran dan kegiatan berkelompok, aktif bertanya
dan berkomunikasi dengan guru, menjawab pertanyaan yang diajukan guru, serta berani
menyampaikan pendapat di depan banyak orang. Selain itu, penggunaan model PBL
sangat melatih dan mengembangkan kememampuan memecahkan masalah dan kerja
sama peserta didik. Penggunaan variasi media memudahkan guru dalam menyampaikan
materi serta memudahkan peserta didik dalam memahami konsep materi energi dan perubahanya. Hal tersebut dilihat dari hasil belajar peserta didik yang meningkat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning berbantu
variasi media dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas IV SDN 123 Palembang.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun