Mohon tunggu...
saiful bahri
saiful bahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa fakultas teknik

Artikel mahasiswa perencanaan wilayah & kota

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Manusia Menurut Islam

17 Desember 2024   22:40 Diperbarui: 17 Desember 2024   22:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar google 

Yang kedua, hakikat manusia menurut Islam adalah diciptakan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Ini juga menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah atas makhluknya. Nabi Adam sebagai manusia pertama juga mengakui Allah sebagai Tuhannya. Dengan demikian, keturunan Adam pun harus senantiasa beribadah dan menyembah Allah SWT sebagaimana surat Az-Zariyat ayat 56, yang artinya:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."(QS Az-Zariyat: 56)

3. Manusia Sebagai Khalifah

Manusia juga diturunkan Allah ke bumi sebagai khalifah. Dalam bahasa Arab, khalifah berasal dari kata khalafa atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga khalifah berarti penerus agama Islam dan ajaran dari Allah SWT. Khalifah wajib menjalankan tugasnya untuk menjaga bumi dan makhluk lainnya. Di hari akhir, manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang diperbuatnya di dunia. Ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 30 yang artinya:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanyas dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(QS Al Baqarah: 30)

Hakikat manusia juga dapat dilihat dari kedudukannya dalam kehidupan. Dikutip dari situs Learning Management System (LMS) SPADA Kemdikbud, kedudukan manusia dalam kehidupan dapat dibedakan dari tiga kata dalam Al-Qur'an untuk menyebut manusia.

1. Al-Basyar

Dalam Al-Qur'an, kata Al-Basyar disebut sebanyak 36 kali dan tersebar di 26 surat. Secara etimologi, al-basyar memiliki makna kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Maksudnya, nama ini menggambarkan bahwa manusia secara biologis didominasi oleh kulitnya dibanding rambutnya. Ini berbeda dengan hewan yang didominasi bulu atau rambutnya.

Arti lain dari Al-Basyar adalah mulamasah, yaitu persentuhan antara kulit laki-laki dan perempuan. Makna ini dapat dipahami bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki segala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum, seks, keamanan, kebahagiaan, dan lainnya.

2. Al-Insan

Manusia juga disebut sebagai al-insan yang berasal dari kata al-uns, yang bisa diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau pelupa. Kata ini digunakan dalam Al-Qur'an untuk menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. Kata Al-Insan disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 73 kali dan tersebar dalam 43 surah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun