Mohon tunggu...
Saiful_anwr
Saiful_anwr Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya memiliki minat dalam bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memadukan Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dalam Pendidikan, Kunci Menuju Sekolah yang Lebih Dinamis

30 September 2024   23:06 Diperbarui: 1 Oktober 2024   02:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quotes by Saiful Anwar

Dalam dunia pendidikan, kepemimpinan memainkan peran yang sangat penting. Kepala sekolah bukan sekadar manajer, tetapi juga pemimpin yang harus mampu mengarahkan, menginspirasi, dan memotivasi seluruh komponen sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Namun, tidak semua kepala sekolah menyadari bahwa keberhasilan mereka bergantung pada kemampuan untuk menggabungkan dua gaya kepemimpinan utama: transformasional dan transaksional.

Kepemimpinan transformasional menekankan pada visi yang lebih besar, motivasi, dan inspirasi. Pemimpin transformasional berfokus pada bagaimana membawa perubahan positif dalam organisasi, memotivasi para guru dan staf untuk bekerja melebihi harapan, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi. Kepala sekolah yang menggunakan pendekatan ini akan mendorong guru untuk terus berkembang, mengembangkan potensi diri, dan menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis. 

Namun, tantangan utama dari gaya kepemimpinan ini adalah bahwa perubahan besar sering kali membutuhkan waktu, dan tanpa pendekatan yang lebih terstruktur, proses ini bisa berjalan lambat atau bahkan gagal.

Di sisi lain, kepemimpinan transaksional lebih berorientasi pada struktur, aturan, dan pencapaian hasil melalui sistem penghargaan dan hukuman. Gaya ini fokus pada tugas-tugas yang jelas dan ekspektasi yang terukur. 

Dalam konteks pendidikan, kepemimpinan transaksional diperlukan untuk memastikan kelancaran operasional sehari-hari di sekolah, memastikan bahwa peraturan dipatuhi, dan tujuan-tujuan administratif tercapai. 

Kepala sekolah yang efektif dalam hal ini mampu menjalankan sekolah dengan efisiensi tinggi dan memastikan bahwa tidak ada hal yang terlewatkan. Namun, tantangannya adalah pendekatan ini terkadang kurang mampu mendorong kreativitas dan inovasi dalam jangka panjang.

Lantas, bagaimana sebaiknya kedua gaya kepemimpinan ini dipadukan dalam dunia pendidikan?

Jawabannya adalah keseimbangan. Kepala sekolah harus mampu memahami kapan menggunakan pendekatan transformasional dan kapan menggunakan pendekatan transaksional. 

Sebagai contoh, saat mengelola proyek pengembangan kurikulum yang memerlukan inovasi, kreativitas, dan semangat kerja sama, kepemimpinan transformasional menjadi kunci utama. Kepala sekolah harus mampu menjadi inspirator yang memotivasi guru dan staf untuk berpikir di luar kotak, mengeksplorasi metode baru, dan berani mengambil langkah-langkah perubahan.

Namun, ketika datang pada manajemen sehari-hari, seperti pemantauan kehadiran, pengelolaan anggaran, atau pelaksanaan peraturan sekolah, pendekatan transaksional lebih dibutuhkan. Dalam situasi ini, kepala sekolah harus memastikan bahwa semua prosedur berjalan dengan baik, serta memberikan penghargaan atau sanksi sesuai dengan kinerja guru dan staf. Dengan begitu, kestabilan dan efisiensi sekolah tetap terjaga.

Memadukan kedua pendekatan ini juga memungkinkan kepala sekolah untuk lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Misalnya, saat guru atau staf mengalami motivasi yang rendah atau ada konflik di antara mereka, pendekatan transformasional dapat membantu menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis dan mendorong kolaborasi. Sementara itu, pendekatan transaksional dapat digunakan untuk menegakkan disiplin jika ada ketidakpatuhan terhadap peraturan.

Kesimpulannya, kepemimpinan yang efektif dalam pendidikan tidak hanya tentang menjadi inspirator atau manajer yang baik, tetapi juga tentang kemampuan untuk menyeimbangkan dua gaya kepemimpinan---transformasional dan transaksional. Dengan memadukan keduanya, kepala sekolah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inovatif dan produktif, sekaligus menjaga struktur dan stabilitas yang diperlukan untuk kelancaran operasional sekolah.

Di era yang semakin kompleks ini, kepala sekolah dituntut untuk terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Memadukan kepemimpinan transformasional dan transaksional bukan hanya langkah cerdas, tetapi juga solusi yang dibutuhkan untuk membawa sekolah ke tingkat yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun