Gini kata liriknya, “Sebelum diijab qabulkan, syari’at tetap membataskan.”
Oke, deh… kayaknya cukup dulu, ya…, sebagai penutupnya, mari kita renungkan ayat berikut, “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al Jatsiyah: 23)
Nah.., serem, kan?? Kalau nasihat yang diberikan kepada kita sudah nggak mempan lagi dan nggak ngefek buat hati kita, jangan-jangan yang dimaksud oleh Allah pada ayat di atas adalah kita. Na’uudzu billah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H