Namun, di balik tantangan-tantangan ini, ada potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa VR bisa sangat bermanfaat dalam pendidikan medis dan perencanaan bedah, di mana pengguna dapat memvisualisasikan anatomi manusia dengan cara yang lebih intuitif dan mendalam.Â
Sebuah studi yang dikutip dalam artikel menunjukkan bahwa pengguna pemula dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi mereka dalam menganalisis gambar medis ketika menggunakan VR dibandingkan dengan layar 2D tradisional (Timonen et al., 2022). Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengembangan yang tepat, VR dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk pelatihan dan analisis dalam lingkungan medis.
Untuk mengatasi tantangan ini, Anttonen dan Kang menyarankan pendekatan yang lebih terfokus pada peningkatan efisiensi perangkat lunak dan optimalisasi kinerja perangkat keras. Misalnya, dengan mengembangkan algoritma yang lebih efisien dan mengurangi kompleksitas grafis yang tidak diperlukan, pengembang dapat membantu mencapai framerate yang stabil tanpa mengorbankan kualitas gambar. Selain itu, memastikan bahwa perangkat lunak VRÂ kompatibel dengan standar medis yang ada akan menjadi langkah penting untuk mendorong adopsi teknologi ini dalam praktik medis sehari-hari.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Anttonen dan Kang (2024) menyoroti bahwa meskipun realitas virtual (VR) memiliki potensi besar untuk merevolusi pencitraan medis, masih banyak tantangan yang perlu diatasi, terutama terkait dengan kebutuhan perangkat keras yang tinggi dan keterbatasan alat anotasi yang tersedia saat ini. Namun, jika tantangan ini dapat diatasi, VRÂ bisa menjadi alat yang sangat berharga dalam pendidikan medis, perencanaan bedah, dan analisis gambar medis.Â
Untuk mencapai ini, pengembang harus fokus pada peningkatan efisiensi perangkat lunak dan memastikan kompatibilitas dengan standar medis yang ada. Dengan demikian, VR dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif dan efisien, meningkatkan hasil medis, dan pada akhirnya, memberikan manfaat yang lebih besar bagi pasien dan tenaga medis.
Referensi:
Anttonen, M., & Kang, D. (2024). A survey on VR-based annotation of medical images. Journal of Information Processing Systems, 20(4), 418-431. https://doi.org/10.3745/JIPS.02.0216 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H