Mohon tunggu...
Saifu Ainurrofiq
Saifu Ainurrofiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

menulis adalah ekspresi dari alat pembebasan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Desain Berpusat pada Pengguna untuk Aplikasi Kesehatan Ibu di Indonesia

3 September 2024   14:19 Diperbarui: 3 September 2024   14:20 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Desain Berpusat pada Pengguna untuk Aplikasi Kesehatan Ibu di Indonesia

Kematian ibu adalah salah satu masalah kesehatan paling mendesak yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2023), Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 189 per 100.000 kelahiran hidup, jauh di atas target global yang ditetapkan oleh Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia masih harus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi ibu hamil dan anak.

Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh pemerintah Indonesia adalah pengembangan aplikasi kesehatan berbasis elektronik, seperti Mobile KIA, yang merupakan bentuk digital dari buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Aplikasi ini dirancang untuk menjadi alat komunikasi, informasi, dan pencatatan yang dapat diakses oleh ibu hamil serta tenaga kesehatan. Sayangnya, meskipun memiliki potensi besar, aplikasi ini mendapatkan penilaian buruk dari pengguna, dengan skor rata-rata 3,5 di Play Store dan hanya 1,0 di App Store. Beberapa fitur dalam aplikasi ini juga dilaporkan tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan ketidakpuasan pengguna dan pemanfaatan yang minim.

Dalam konteks inilah artikel yang ditulis oleh Achmad Fikri Adidharma, Shanika Tysha Anqita, Nadya Shelim, dan Putu Wuri Handayani dari Universitas Indonesia pada tahun 2024 menjadi sangat relevan. Mereka menyoroti pentingnya pendekatan desain berpusat pada pengguna (User-Centered Design atau UCD) dalam merancang ulang aplikasi kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Melalui penerapan metodologi ini, mereka berharap dapat meningkatkan pengalaman pengguna serta memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan benar-benar memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna, baik itu ibu hamil maupun tenaga kesehatan.

***

Artikel karya Adidharma, Anqita, Shelim, dan Handayani (2024) menyoroti pentingnya menggunakan metodologi User-Centered Design (UCD) dalam proses perancangan ulang aplikasi kesehatan ibu dan anak. UCD merupakan pendekatan yang menempatkan pengguna sebagai pusat dalam proses pengembangan produk, memastikan bahwa semua fitur dan fungsionalitas aplikasi selaras dengan kebutuhan dan harapan pengguna. Dalam kasus aplikasi Mobile KIA, penerapan UCD bertujuan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada, dengan fokus pada peningkatan antarmuka dan fungsionalitas aplikasi tersebut.

Penelitian ini dilakukan melalui tiga iterasi desain, yang masing-masing melibatkan partisipasi langsung dari pengguna akhir, termasuk ibu hamil dan tenaga kesehatan. Pada iterasi pertama, peneliti melakukan wawancara untuk memahami kebutuhan dan pengalaman pengguna terkait aplikasi kesehatan dan buku KIA konvensional. Temuan dari tahap ini kemudian digunakan untuk mengembangkan prototipe low-fidelity yang berfungsi sebagai dasar untuk iterasi berikutnya. Iterasi kedua melibatkan pengembangan prototipe high-fidelity yang diuji menggunakan metode System Usability Scale (SUS). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa skor SUS meningkat dari 71,2 pada iterasi pertama menjadi 85,4 pada iterasi ketiga, yang menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hal kegunaan dan kepuasan pengguna.

Angka-angka ini menggambarkan bahwa penerapan UCD dalam pengembangan aplikasi Mobile KIA berhasil menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Pendekatan ini memungkinkan pengembang untuk mengidentifikasi masalah kegunaan sejak dini dan melakukan perbaikan yang diperlukan sebelum aplikasi dirilis secara luas. Selain itu, penerapan UCD juga memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara pengembang dan pengguna, memastikan bahwa setiap fitur yang ditambahkan benar-benar relevan dan berguna.

Lebih lanjut, penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa teknologi mHealth, jika dirancang dengan baik, memiliki potensi besar untuk meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak. Dengan mHealth, informasi kesehatan yang penting dapat diakses kapan saja dan di mana saja, yang sangat penting bagi ibu hamil yang mungkin memiliki keterbatasan akses ke layanan kesehatan tradisional. Di Indonesia, di mana sebagian besar penduduk tinggal di daerah pedesaan dan terpencil, aplikasi seperti Mobile KIA dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk mengurangi kesenjangan kesehatan.

Namun, keberhasilan mHealth tidak hanya bergantung pada teknologi itu sendiri, tetapi juga pada penerimaan dan penggunaan oleh masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan UCD yang menekankan keterlibatan aktif pengguna dalam seluruh proses pengembangan adalah langkah yang tepat untuk memastikan bahwa solusi teknologi yang dihasilkan tidak hanya efektif, tetapi juga diterima dengan baik oleh masyarakat.

***

Pendekatan desain berpusat pada pengguna yang diuraikan oleh Adidharma et al. (2024) membuktikan bahwa untuk menghadapi tantangan kesehatan ibu dan anak di Indonesia, perlu adanya solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga berfokus pada kebutuhan nyata pengguna. Peningkatan signifikan pada skor System Usability Scale (SUS) dari 71,2 menjadi 85,4 menegaskan bahwa aplikasi Mobile KIA, yang didesain ulang menggunakan metodologi UCD, mampu memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi aplikasi kesehatan lainnya untuk diadopsi dengan pendekatan serupa.

Ke depan, keberhasilan aplikasi ini diharapkan dapat diikuti oleh lebih banyak inisiatif e-health lainnya yang berfokus pada kebutuhan pengguna. Dengan demikian, Indonesia dapat bergerak lebih dekat menuju pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mengurangi angka kematian ibu, sekaligus memastikan bahwa semua ibu hamil memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan berkualitas tinggi.

Referensi:

Adidharma, A. F., Anqita, S. T., Shelim, N., & Handayani, P. W. (2024). Designing Indonesian maternal and child health mobile applications using user-centered design. Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information System), 20(1), 41-57.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun