Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ken Angrok - 20

8 Agustus 2023   06:27 Diperbarui: 8 Agustus 2023   06:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba dari luar terdengar suara klakson mobil dua kali lalu suara pagar dibuka. "Itu Bapak pasti. Tadi dia pesan, habis makan siang kamu harus ikut Bapak, Ken Suryo."

"Bapak mau ngajak Ken kemana buk?" sahut Tirta heran tidak tahu rencana ayahnya.

"Ya ibu nggak tahu, tanya Bapakmu sendiri aja. Tapi katanya hanya ngajak Ken Suryo, kamu ndak boleh ikut."

"Lha? kok bisa gitu?" Tirta semakin heran.

"Gimana Ken Suryo? Kamu sudah mantepkan tinggal di sini?," Suara Saharja terdengan keras begitu masuk ke ruang makan.

Ken Angrok langsung berdiri lalu berkata, "Nggih Pak, mudah-mudahan saya bisa betah di sini."

Saharja menarik kursi disebelah Tartiya lalu duduk. Ken Angrok pun lalu duduk kembali.

"Ken Suryo, kamu ndak usah formal-formal gitu," kata Saharja sambil melihat Ken Angrok, "Mulai sekarang kamu panggil aku 'Pakde' saja, dan panggil ibunya Tirta 'Bude' ya..." lanjut Saharja.

"Nggih..., baik Pakde." kata Ken Angrok mengangguk.

"Lho ini mana makanannya? kok belum siap..." kata Saharja sambil melihat meja makan yang masih hanya tertata piring dan alat makannya saja.

"Sebentar..., udah siap ko itu tinggal di bawa," kata Ibu Tirta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun