Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ken Angrok - 19

7 Agustus 2023   07:06 Diperbarui: 8 Agustus 2023   06:38 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menetapkan Langkah

Ketika Ken Angrok mencoba menenangkan diri dari rasa laparnya yang akut, Tirta keluar dari dalam rumah dengan wajah yang sudah agak bersih dari bekas pukulan. "Maaf ya, Ken, aku harus sembunyikan bekas-bekas pukulan ini dulu, jadi agak lama," kata Tirta sambil duduk di hadapan Ken Angrok, "Kalo nanti ayahku pulang dan melihat memar-memar di wajahku, bakal rame deh..." lanjut Tirta.

"Gak apa-apa, tapi kayanya tetap akan ketahuan..." jawab Ken Angrok sambil tersenyum.

Tirta meraba-raba mukanya, "bener juga kata Ken Suryo," pikirnya. Lalu katanya pada Ken Angrok, "Ken, bisa ga kira-kira kalo kamu nunggu ayahku pulang? ya mungkin bisa bantuin ngomong ke Bapak soal memar ini tadi."

"Bukan aku nggak mau, sebetulnya aku tadi lagi cari makan saat lihat kamu dikeroyok lalu mencoba melerai. Jadi sekarang lapar banget!" kata Ken angrok berterus terang karena sudah tidak tahan lagi dengan rasa laparnya, "Jadi, kayaknya aku cari makan dulu deh sekarang. Terus terang, dari kemarin sore aku belum makan," lanjutnya.

"Oooh..., itu masalahnya, yo wis ayok makan aja di sini," kata Tirta.

"Jangan ah, ga enak aku. Biar aku makan diluar aja."

"Ah gini aja, ayo kita makan di luar, di warung padang deket terminal itu enak. Aku traktir kamu." Kata Tirta sambil berdiri.

Ken Angrok setuju, kemudian mereka berdua keluar lagi dengan motor Tirta menuju tempat makan.

Di warung makan, Tirta hanya memesan minuman jus saja sambil memperhatikan Ken Angrok yang makan seperti orang kesurupan. Mungkin sudah ada tiga piring kecil nasi tambah dia lahap, bahkan sekarang sedang menghabiskan nasi tambah ke empat. "Ken Suryo ini pasti bukan orang Kapundungan,"  pikir Tirta dalam hati.

"Kamu bukan anak Kapundungan ya, Ken?" tanya Tirta disela-sela Ken Angrok makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun