"Iya Bulik..., mau.... mau saya."
"Yo wis, Bulik mau mandi dulu ya, kamu pulang nanti aja habis makan malam."
"Nggih Bulik..."
Ken Angrok sangat senang mendengar tawaran Bulik Ken. Dia akan sedikit terbebas dari beban memikirkan Bapak dan Ibunya yang masih terlibat dengan barang-barang terlarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!