Di batas senja yang melukis langit,
Ada rindu yang tersimpan, lirih namun abadi.
Namamu mengalir seperti melodi lembut,
Mengisi setiap ruang kosong di hati ini.
Aku tak butuh bintang untuk menerangi malam,
Karena matamu adalah cahaya semesta.
Tatapmu adalah rahasia waktu,
Menghentikan segalanya saat aku tenggelam di dalamnya.
Kata-katamu, bagai hujan di musim kemarau,
Menyentuh jiwa yang haus akan cinta.
Dan senyummu, oh senyummu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!