Mohon tunggu...
Saidna Zulfiqar
Saidna Zulfiqar Mohon Tunggu... -

Simple, Easy going, dll

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mau Dibilang Syiah Kek? Sunni Kek? Wahabi Kek? Kamu Sendiri Apa Yah?

12 Desember 2017   00:42 Diperbarui: 12 Desember 2017   01:01 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Si kakek menjawab, perbedaan itu sebagai rahmat dan pelengkap menuju keutuhan atau kesempurnaan dan tak perlu diperbedakan apalagi diperdebatkan, karena bisa-bisa malah kamu nantinya yang diperbudakkan oleh perbedaan itu sendiri. Perbedaan sunni dan syiah itu intinya pada masalah dogma kepemimpinan, sedangkan masalah fiqh itu hanyalah masalah ijtihad dalam furu'iyah. 

Sehingga ada persamaan-persamaan sunni dengan syiah dan syiah dengan madzhab-madzhab lain, bisa jadi suatu saat ada kawan kamu yang shalat tidak meletakkan tangan di dadanya, maka janganlah kamu menudingnya syiah, karena di sunni atau di mazhab maliki juga membolehkannya. 

Suatu saat jika kamu shalat jenazah kemudian mereka menggunakan 5 takbir, jangan pula kamu menuding mereka syiah, karena itu sekedar perbedaan pandangan ulama tentang takbiratul ihram, apakah termasuk dalam 4 takbir atau di luar dari pada hitungan 4 takbir tersebut.

Oh..gitu yah kek? jadi gak perlu rebut-ribut siapa yang benar siapa yang salah apalagi menyalahkan orang atau kelompok lain yah? Jawab kakek, tidak perlu diributkan, toh mereka bersyahadat, mendirikan shalat, berpuasa, mengeluarkan zakat, dan juga beribadah haji. Iya yah, jawab si Ono kayak orang wes ngartos padahal masih linglung. 

Trus sekarang apa kek? Sekarang pergilah kamu mengurus kambing-kambing di kandang, beri makan, dan olesi oli bekas pada luka-luka yang ada di badan kambing itu agar kelak terlatih adab dan akhlakmu akan membimbingmu untuk lebih bijaksana dalam melihat segala persoalan. Beres Kek!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun