Mohon tunggu...
Said Kelana Asnawi
Said Kelana Asnawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Dosen-Penyair, menulis dalam bidang manajemen keuangan/investasi-puisi; Penikmat Kopi dan Pisang Goreng; Fans MU

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Heroik

30 Januari 2024   10:08 Diperbarui: 30 Januari 2024   10:14 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjejer potret menjual diri, memesona polesan sempurna

Cantik sholehah, tampan-beriman

Lengan siap menjadi jembatan

Tempat pijakan-tumpuan kesusahan

Baris-baris pilu rakyat nan lugu

Sungguh mulia -sungguh mulia

Manusia berwajah malaikat, pesona merakyat

Terberkahi-terberkahi negeri ini

Demikian banyak yang ingin berbakti

Terpesona terpesona rakyat jelata

Betapa banyak orang nan mulia

Lalu spanduk  dikumpulkan, cukup untuk sebuah pakaian

Dan sempurnalah kebahagiaan:

Dusta yang mana lagi yang kau nikmati?

**

Jalan-jalan penuh gambaran, meriah lebih dari bung ataman

Berwarna lebih dari lampu kota

Tanpa wewangian

Rakyat melihat penuh kesan, menngharukan

Betapa banyak malaikat di jalanan

Memerhatikan orang kelaparan, menjanjikan perbaikan

Tuhanku....., sungguh negeri ini menajubkan

Makin banyak tawaran kebaikan disebarkan

Menjadi martil, bagi keadilan kesejahteraan

Lalu kelaparan dan penderitaan termeratakan

Gambar-bambar itu dikumpulkan, cukup menjadi buku catatan

: dusta yang mana lagi, yang kau nikmati?

**

Di jalanan penuh pesona kebaikan,

Dan pesona itu hanya baik di jalanan

Akankah ada pertanyaan: dusta yang mana lagi yang kau nikmati?

Break 29 agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun