Mohon tunggu...
Said Kelana Asnawi
Said Kelana Asnawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Dosen-Penyair, menulis dalam bidang manajemen keuangan/investasi-puisi; Penikmat Kopi dan Pisang Goreng; Fans MU

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Firm/Full Commitment (Bunda)

13 Februari 2023   05:58 Diperbarui: 13 Februari 2023   07:02 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah Puisi Indonesia

Luruh senja dan hening menangkup suasana,

Gugur Lelah dan peraduan tiba

Sebongkah mimpi menyampaikan pada pagi,

Sepercik embun,

Setangkai aromaNya mencukupi hidup ini

: engkaulah bunda!

Waktu boleh tersobek!

Ketika masa berganti, dan angin menebarkan kemana-mana

Luka tertanam waktu, dan pedih di ujung kalbu

Airmata tak cukup lagi sebagai tanda

Ia menggemuruhkanku.  LembutNya menghentikan segala:

Engkaulah bunda!

Jika ada yang boleh dieja, sebelum tiba padaNya

Jika boleh merindu Bersama waktu

Biarkan daku menyebutmu
: bunda mengaliri hidup ini

Setia, selamanya, hingga padaNya

Tuhanku, bundaku adalah rahimMu

10 Dzulhijjah 1425 H/ 21 Januari 2005

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun