sepenggal cahaya
untuk: dr. sari said
pada satu senja yang rendah, aku memandang ke barat dengan terpana
cakrawala menyatu dalam tatapan, tipuan yang berkesan penuh keindahan
berbaris burung berkepakan sayap menghirup kebebasan
pulang, tempat segala syukur atas kenikmatan
hari telah dirobekkan, hari baru tercatatkan
dan sepenggal cahaya menjadi tanda
tampak berkerlip, cerahnya sederhana
aku mengambil cahaya itu menjadi cermin
memuaskan diri berkaca, mematutkan wajah ceria
terasa pesona berpendar, di sekitarku berputar
mabuk yang indah, mabukku akan cahaya
dan cahaya itu tetaplah ada, tetap dengan kilauan yang sama
Ketika aku tak juga beranjak, ke barat, Â tatapan mata terhenyak
Pada malam yang hening, di sekitarku tak tampak bening
Sepenggal cahaya menemaniku membaca
Akan tulisan masa, yang akan tiba
Tampak jelas dan kuharap bernas
Serangkaian warna kupu-kupu indah, di taman bunga
Ikan beragam rupa, di kolam yang tertata
Secangkir kopi pekat, yang dapat kuhirup dengan nikmat
Angin menelusup hingga ke relung hati
Dan tak kusadari hari telah pagi
Ketika tidur lelapku tak dapat pergi
Dan sepenggal cahaya itu, masih saja di sana
Di hari dimana aku terbangun, cahaya itu terasa menuntun
Sedikit saja, sepenggal saja, namun bermakna
Wajahku merona cerah, seluruh sisi menjadi Timur
Terang benderang berbentur-bentur
Aku terasa bercahaya, mabuk cahaya, dan tercahaya
Dan,
Anakku, engkaulah sepenggal cahaya itu
Selamat ulangtahun untukmu
Dengan segala doa dan segala cinta
Aamin
08 januari 2022 17.45
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H