Secangkir kopi pekat, yang dapat kuhirup dengan nikmat
Angin menelusup hingga ke relung hati
Dan tak kusadari hari telah pagi
Ketika tidur lelapku tak dapat pergi
Dan sepenggal cahaya itu, masih saja di sana
Di hari dimana aku terbangun, cahaya itu terasa menuntun
Sedikit saja, sepenggal saja, namun bermakna
Wajahku merona cerah, seluruh sisi menjadi Timur
Terang benderang berbentur-bentur
Aku terasa bercahaya, mabuk cahaya, dan tercahaya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!