Wanita itu mencubit pipi, bukan mimpi
Di sebelahnya tergeletak ilalang lainnya
Di terobos angin pagi, airmata dipipinya terpendarkan
: siapa yang menemukan kesendirianku
pengembara yang tertunduk memungut rindu?
Di pipinya sungai pengharapan tak tertahankan
Temukanlah Yaa Tuhanku!
08-10-2020 [after subuh]
*****************************************************************************
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!