Mohon tunggu...
Saidatun Nia
Saidatun Nia Mohon Tunggu... Lainnya - Pengisi waktu luang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Menambah Beban Masalah pada Anak

5 Oktober 2020   23:11 Diperbarui: 5 Oktober 2020   23:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila tingkah laku yang pertama tidak mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari orang yang tepat; guru dan orangtua maka tingkah laku tersebut berpotensi mengalami perkembangan ke  rah tingkah laku bermasalah.

Misalnya anak berfikir dan berbicara tentang dirinya sendiri, menang sendiri, sering berselisih pendapat dalam kelompok, memukul temannya. Apabila tingkah laku tersebut berkembang dalam diri anak ke arah yang negatif maka akan berpotensi menjadi tingkah laku bermasalah, misalnya anak menjadi orang yang tidak bisa menghargai hak orang lain, bertindak semena-mena terhadap orang lain dan main hakim sendiri.

Tingkah laku bermasalah

Tingkah laku anak usia dini menurut guru dan orangtua dapat dikategorikan sebagai tingkah laku bermasalah, karena mengganggu kegiatan kelas. Misalnya anak selalu mau menang sendiri, kalau tidak dituruti dia akan mengamuk dan memukul temannya sehingga kelas menjadi terganggu. Menurut (Detyen, 1963) tingkah laku tersebut merupakan tingkah laku yang menyimpang dari standard yang diterima secara umum, dan diperlukan teknik-teknik khusus untuk menanganinya.

Tingkah laku anak dikatakan bermasalah karena tingkah laku tersebut dapat merugikan diri anak baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Menurut (Robert, 1997) tingkah laku anak dapat dikatakan sebagai tingkah laku bermasalah apabila memeuhi kategori sebagai berikut:

  • Konflik dengan orang lain, misalnya anak mengalami kesulitan berhubungan dengan orangtua
  • Konflik dengan diri sendiri
  • Kurangnya informasi tentang diri
  • Kekurangan informasi tentang lingkungan
  • Masalah kurang keterampilan

Menurut (Barr, 1958) mengemukakan teknik bimbingan tingkah laku sosial anak ke arah yang positif adalah memberikan kesempatan kepada anak sebanyak mungkin untuk:

  • Membuat dan mengambil keputusan serta memilih kegiatan yang sesuai dengan keinginannya
  • Memecahkan masalah dalam interaksi sosial seperti bagaimana cara mengajak teman dalam bermain

Setelah kita mengetahui adanya tahap masalah yang sering terjadi pada anak usia dini apakah sebagai orangtua masih ingin menghakimi sebuah kesalahan yang diperbuat oleh anak? Dan apakah sebagai orangtua ingin melihat anak tumbuh dengan membawa tingkah laku yang bermasalah? Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun