Mengutip pernyataan Mayesty (1990: 196-197) bagi seorang anak, bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah bermain.Â
Anak usia dini tidak membedakan antara bermain, belajar dan bekerja. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan.
Siapa yang tidak kenal dengan istilah bermain, mainan dan permainan? Tiga istilah ini sangat erat dan dekat dengan kehidupan. Semua kata ini berasal dari kata dasar main. Ada yang tahu pengertian dari kata main?
Istilah main adalah kata kerja yang menunjukkan aktivitas seseorang untuk mencari kesenangan atau kepuasan tertentu. Secara sederhana jika dalam sebuah kalimat, kata main biasa diawali dengan subyek dan diakhiri dengan obyek. Misalnya Wawan main Bola.
Baca juga : Model Homeschooling dalam Mengatasi Keterbatasan Pendidikan Formal
Lalu bagaimana dengan kata Bermain? Arti kata bermain sama dengan istilah main yakni menunjuk pada aktivitas seseorang yang melakukan suatu jenis permainan. Contohnya Rudi bermain ular tangga.Â
Piaget dalam Mayesty (1990: 42) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang;
sedangkan Parten memandang kegiatan bermain sebagai saranan sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberi kesepakatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan (Mayesty:61-62). Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat di mana ia hidup.
Permainan adalah situasi atau kondisi tertentu pada saat seseorang mencari kesenangan atau kepuasan melalui suatu yang aktivitas yang disebut main. Dalam konteks ini wujud permainan bisa berupa objek konkret seperti bola, mobil-mobilan dan lain-lain. Sedangkan dalam wujud abstrak berupa aktivitas yang melibatkan perasaan.
Baca juga : Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan
Vygotsky dalam Naughton (2003:46) percaya bahwa bermain membantu perkembangan kognitif anak secara langsung, tidak sekedar sebagai hasil dari perkembangan kognitif seperti yang dikemukakan oleh Piaget. Ia menegaskan bahwa bermain simbolik memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan berpikir abstrak. Sejak anak mulai bermain pura-pura, maka anak menjadi mampu berpikir tentang makna-makna objek yang mereka representasikan secara independen.
Selanjutnya dijelaskan terdapat dua ciri utama bermain, yaitu pertama semua aktivitas bermain repsentasional menciptakan situasi imajiner yang memungkinkan anak untuk menghadapi keinginan-keingin yang tidak dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata, dan kedua bermain representasional memuat aturan-aturan berperilaku yang harus diikuti oleh anak untuk dapat menjalankan adegan bermain.
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan anak dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian dan memberikan informasi, memberi kesenangan dan mengembangkan imajinasi anak spontan dan tanpa beban.Â
Pada saat pembelajaran berlangsung hamper semua aspek perkembagan anak dapat terstimulasi dan berkembang dengan baik termasuk didalamnya perkembangan kreativitas (http://groups,yahoo.com/group/ppindia/).
Baca juga :Ironi Pendidikan di Masa Pandemi
Pernyataan ini sejalan dengan pernyataan Catron dan Allen (1999:21) yang mengemukakan bahwa bermain dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap semua area perkembangan.Â
Anak-anak dapat mengambil kesempatan untuk belajar tentang dirinya sendiri, oran lain dan lingkungannya. Selain itu, pembelajaran juga memberikan kebebasan pada anak untuk berimajinasi, bereksplorasi dan menciptakan suatu bentuk kreativitas.Â
Anak-anak memiliki motivasi dari dalam dirinya untuk bermain, memadukan sesuatu yang baru dengan apa yang telah diketahui.
SUMBER BACA
Sujiono Nurani, Yuliani. (2016). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H