Mohon tunggu...
Saidatun Nia
Saidatun Nia Mohon Tunggu... Lainnya - Pengisi waktu luang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Belajar Melalui Bermain Bagi Anak

20 Maret 2019   23:40 Diperbarui: 2 Juli 2021   16:07 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Makna Belajar Melalui Bermain Bagi Anak (https://www.pinterest.com/oneglobekids)

Mengutip pernyataan Mayesty (1990: 196-197) bagi seorang anak, bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah bermain. 

Anak usia dini tidak membedakan antara bermain, belajar dan bekerja. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan.

Siapa yang tidak kenal dengan istilah bermain, mainan dan permainan? Tiga istilah ini sangat erat dan dekat dengan kehidupan. Semua kata ini berasal dari kata dasar main. Ada yang tahu pengertian dari kata main?

Istilah main adalah kata kerja yang menunjukkan aktivitas seseorang untuk mencari kesenangan atau kepuasan tertentu. Secara sederhana jika dalam sebuah kalimat, kata main biasa diawali dengan subyek dan diakhiri dengan obyek. Misalnya Wawan main Bola.

Baca juga : Model Homeschooling dalam Mengatasi Keterbatasan Pendidikan Formal

Lalu bagaimana dengan kata Bermain? Arti kata bermain sama dengan istilah main yakni menunjuk pada aktivitas seseorang yang melakukan suatu jenis permainan. Contohnya Rudi bermain ular tangga. 

Piaget dalam Mayesty (1990: 42) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang;

sedangkan Parten memandang kegiatan bermain sebagai saranan sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberi kesepakatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan (Mayesty:61-62). Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat di mana ia hidup.

Permainan adalah situasi atau kondisi tertentu pada saat seseorang mencari kesenangan atau kepuasan melalui suatu yang aktivitas yang disebut main. Dalam konteks ini wujud permainan bisa berupa objek konkret seperti bola, mobil-mobilan dan lain-lain. Sedangkan dalam wujud abstrak berupa aktivitas yang melibatkan perasaan.

Baca juga : Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan

Vygotsky dalam Naughton (2003:46) percaya bahwa bermain membantu perkembangan kognitif anak secara langsung, tidak sekedar sebagai hasil dari perkembangan kognitif seperti yang dikemukakan oleh Piaget. Ia menegaskan bahwa bermain simbolik memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan berpikir abstrak. Sejak anak mulai bermain pura-pura, maka anak menjadi mampu berpikir tentang makna-makna objek yang mereka representasikan secara independen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun