Selama tiga tahun di SMA Negeri 1 Yosowilangun, jelas MIPA 4 tidak pernah di pecah atau di rubah hingga lulus bersama di tahun 2022.
Lulus sekolah dari SMA Negeri 1 Yosowilangun, bukan tenang tapi merasakan banyak hal, banyak pilihan yang harus dilalui, mulai dari ingin kuliah dan memiliki pilihan langsung bekerja tanpa kuliah.
Namun, pada Hari Raya Idul Fitri, ada soudara yang bernama Harry Purwanto, yang menjadi Dosen Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, yang menyuruh dan mengajak untuk melanjutkan kejenjang Perkuliahan.
Mungkin waktu itu Soudara satu ini yang katanya mirip dengan ku, mungkin sudah menyuruh orang tua ku untuk melanjutkan kejenjang Perkuliahan. Namun, aku masih belum ingin kuliah sebab takut merepotkan perekonomian keluarga.
Tapi, Ibu, terus memaksa atau membujuk untuk melanjutkan perkuliahan di Kampus Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, bersama Harry Purwanto, yang kebetulan dia merupakan salah satu Dosen di Kampus tersebut.
Setelah itu, Sahrul Ibra Ramadhani, di omongin oleh Harry Purwanto tersebut, dengan kata yang masih ku ingat "Ijazah keluar berangkat ke rumah, daftar Kuliah" itu kata kata yang masih di ingat hingga saat ini.
Ijazah pun sudah ada, dan Sahrul Ibra Ramadhani, langsung berangkat untuk daftar di Kampus Institut Agama Islam Syarifuddin bersama Harry Purwanto, dan memilih di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Pada akhirnya saat ini sudah menjadi mahasiswa dari Kampus Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, di Progam Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Semester 3.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H