Mohon tunggu...
Sahrul Anam
Sahrul Anam Mohon Tunggu... Guru - Konten kreator di channel YouTube "Ruang Ngaji Online."

Hanya Sekadar Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika Nongkrong ala Imam Ghazali, Jadikan Waktu Santai Bernilai Ibadah

11 September 2024   10:00 Diperbarui: 11 September 2024   10:12 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa bilang nongkrong di pinggir jalan cuma buang waktu? Ternyata, ada cara untuk membuat nongkrong kamu bernilai pahala, lho! Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar, memberikan panduan yang bisa bikin aktivitas sederhana ini menjadi ladang amal. Yuk, kita lihat bagaimana caranya! Berikut penjelasan Al-Ghzaliyang dikutip dari kitab Adabu Ad-Dunya:

Adabu Ad-Dunya
Adabu Ad-Dunya
"Etika duduk di pinggir jalan: Menundukkan pandangan, membantu yang teraniaya, menolong orang yang dalam kesusahan, membantu yang lemah, memberi petunjuk kepada yang tersesat, menjawab salam, memberikan kepada yang meminta, tidak banyak menoleh ke sana ke mari, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan cara lembut dan bijak. Jika tidak bisa dengan cara tersebut, maka dengan cara tegas dan keras. Tidak mendengarkan penyebar fitnah kecuali ada bukti, tidak memata-matai, dan tidak berprasangka kepada orang lain kecuali dengan prasangka baik."

1. Jaga Pandangan, Bukan Cuci Mata

Menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak seharusnya dilihat adalah langkah pertama. Jangan sampai mata kita keliling "cuci mata" atau memandang sembarangan. Fokuskan pandangan pada hal-hal yang baik, agar hati tetap bersih dan pikiran tetap jernih.

2. Jadilah Penolong untuk yang Teraniaya

Di jalan, mungkin saja kita menyaksikan seseorang diperlakukan tidak adil. Bantulah mereka! Tidak harus dengan konfrontasi fisik, cukup dengan cara bijaksana seperti mencoba menenangkan situasi atau mencari bantuan. Pahala besar menanti bagi mereka yang berani membela keadilan!

3. Tanggaplah pada Orang yang Kesusahan

Pernah melihat seseorang yang kebingungan mencari alamat atau baru saja terjatuh dari kendaraan? Inilah saat yang tepat untuk menolong! Menjadi tangan pertama yang membantu orang lain dalam kesusahan bisa menjadi salah satu bentuk amal yang sangat dianjurkan.

4. Tunjukkan Kepedulian pada yang Lemah

Anak-anak, orang tua, penyandang disabilitas, atau perempuan yang membutuhkan bantuan di jalan, semuanya layak mendapatkan perhatian kita. Membantu mereka menyeberang atau sekadar memberi arahan bisa jadi amal kebaikan yang sederhana namun bermakna besar.

5. Jadi Pemandu untuk yang Tersesat

Kalau kamu melihat seseorang yang terlihat kebingungan mencari alamat, tawarkan bantuan! Jangan tunggu mereka bertanya, jadilah orang yang proaktif menolong. Sederhana, tapi bisa sangat berarti bagi mereka yang butuh.

6. Jangan Lupakan Kekuatan Salam

Memberi atau menjawab salam adalah amalan kecil yang besar pahalanya. Ketika ada orang lewat dan memberi salam, balaslah dengan hangat, meski belum tentu kenal. Ini adalah bentuk penghargaan sekaligus mempererat tali persaudaraan.

7. Bantu Mereka yang Meminta dengan Ikhlas

Jika ada orang tua atau mereka yang benar-benar membutuhkan meminta bantuan, jangan ragu untuk memberi. Ini adalah bentuk keikhlasan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebab, memberi tidak akan membuat kita miskin, justru menambah keberkahan.

8. Fokus dan Hindari Menengok Sana-Sini

Jangan biarkan pandanganmu berkeliling tanpa tujuan. Fokuslah pada hal-hal baik dan hindari perilaku yang hanya memuaskan rasa penasaran tanpa manfaat. Ini akan membantu menjaga hati tetap tenang dan terhindar dari godaan negatif.

9. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar dengan Bijak

Saat melihat hal yang tidak baik di jalan, ajaklah kepada kebaikan dengan cara yang lembut dan penuh pengertian. Jika nasihat yang lembut tidak didengar, baru gunakan cara yang lebih tegas, tapi tetap dengan niat untuk memperbaiki, bukan menyakiti.

10. Waspada dengan Fitnah, Jangan Mudah Percaya!

Saat mendengar gosip atau berita negatif, jangan langsung percaya. Pastikan dulu kebenarannya sebelum menyebarkan atau terpengaruh. Selalu cari tahu dari sumber yang tepercaya dan hindari menjadi penyebar berita palsu.

11. Jangan Suka Memata-Matai

Mengintai untuk tujuan buruk itu jelas dilarang. Tapi, jika niatnya untuk menjaga ketertiban atau keamanan, lakukan dengan cara yang benar dan tetap patuhi aturan.

12. Tetap Berprasangka Baik, Namun Waspada

Selalu berprasangka baik pada orang lain, namun tetap jaga kewaspadaan. Jangan sampai sikap baik kita disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Waspada bukan berarti curiga, melainkan menjaga diri dan orang lain dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan menerapkan tips-tips dari Imam Al-Ghazali ini, nongkrong di pinggir jalan bukan hanya menjadi lebih bermanfaat, tetapi juga membawa keberkahan dan pahala. 

Jadi, yuk ubah cara kita nongkrong jadi lebih bermakna dan berpahala! Jangan hanya diam, tapi lakukan kebaikan meski sekecil apa pun itu. Siapa tahu, pahala besar menanti di akhirat nanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun