Mohon tunggu...
Sahrul Romadlon
Sahrul Romadlon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran

Hobi saya membaca buku dan menulis opini yang berkaitan dengan isu-isu terkini

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Merajalelanya Berita Hoaks Menjelang Pemilu 2024, Apa Penyebabnya?

15 Desember 2023   19:27 Diperbarui: 15 Desember 2023   19:27 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Politik Identitas. Sumber : Unplash

2. Peran media

Media sebagai sumber informasi tentu saja memberikan peran penting menjelang pemilu 2024. Masing-masing media berlomba-lomba untuk memberikan berita terbaru terkait dengan pemilu, mulai dari informasi kandidat presiden dan wakil presiden, isu-isu politik, dan penyelenggaraan seminar atau percakapan dari calon-calon presiden.

Dalam memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan pemilu tersebut, idealnya media-media harus menjunjung tinggi netralitas sesuai dengan prinsip dasar jurnalistik. Namun, karena berbagai hal seperti kepemilikan media oleh individu atau perusahaan tertentu yang memiliki kepentingan politik sendiri, tekanan dari berbagai pihak, persaingan dengan media lain, dan polarisasi masyarakat menyebabkan media harus berpihak kepada golongan dan kepentingan tertentu yang mengakibatkannya menjadi tidak netral.

3. Peran media sosial

Ilustrasi Media Sosial. Sumber : Unplash
Ilustrasi Media Sosial. Sumber : Unplash

Selain daripada media, informasi juga dapat diperoleh dari media sosial. Media sosial merujuk pada jenis media digital yang digunakan untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan berkomunikasi dengan orang lain secara online. Contoh dari media sosial diantaranya adalah facebook, twitter, dan instagram.

Menjelang pemilu 2024, media sosial juga punya peran yang signifikan dalam upayanya untuk menyebarkan informasi terkait dengan isu-isu politik yang sedang terjadi. Namun, seperti media konvensional tadi, media sosial juga memberikan dampak yang negatif bagi para pembaca jika tidak digunakan dengan baik. Bahkan mungkin dampaknya lebih parah daripada media konvensional karena media sosial ini biasanya menyediakan fitur untuk para penggunanya berinteraksi satu sama lain.

Dilatarbelakangi oleh perbedaan pilihan dan kemudian di panas-panasi oleh berita yang saling menjelekkan satu sama lain, hal ini menjadikan polarisasi terjadi dan pada akhirnya menyebabkan orang-orang yang berbeda pilihan ini saling menghina dan mencaci. Perlakuan-perlakuan seperti itu menyebabkan kondisi politik yang tidak sehat. Ditambah lagi, dengan adanya algoritma media yang cenderung menciptakan "gelembung informasi" dimana pengguna terpapar informasi yang hanya sesuai dengan pandangan mereka, sehingga menghambat eksposur terhadap sudut pandang yang berbeda. Dengan adanya algoritma media ini tentu saja akan menjadikan masing-masing individu anti terhadap pandangan yang bertolak belakang dengannya.

4. Kurangnya literasi

Ilustrasi Buku sebagai Sumber Literasi. Sumber : Unplash
Ilustrasi Buku sebagai Sumber Literasi. Sumber : Unplash
Dengan adanya banyak berita yang tersebar di berbagai media, menjadikan kita sulit untuk membedakan antara berita hoaks dan berita yang kredibel. Apalagi ditambah dengan kurangnya literasi, hal ini akan menyebabkan seseorang makin sulit lagi dalam membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoaks. Dalam konteks pemilu 2024 nanti, hal ini akan menjadi sangat berbahaya karena orang-orang tersebut akan dengan mudah untuk terperdaya oleh informasi-informasi palsu dan jika kekurangan kemampuan untuk membedakan mana berita yang benar dan mana yang palsu dibarengi dengan emosi yang tidak stabil, maka konflik yang diharapkan pun akan terjadi.

Dengan banyaknya literasi, setidaknya ada kemungkinan untuk orang itu punya pola pikir yang kritis dan selalu skeptis terhadap sesuatu. Sehingga orang tersebut tidak akan gampang terperdaya oleh judul-judul berita yang bombastis dan mencoba untuk meneliti kembali apakah berita tersebut benar adanya atau tidak dengan cara membandingkan berita dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun