Mohon tunggu...
Sahrudin
Sahrudin Mohon Tunggu... Human Resources - time is shot just enjoy the moment and doing something good

I love traveling

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Naik Gunung Bisa Menyebabkan Kerusakan Otak Permanen?

17 Desember 2019   02:55 Diperbarui: 17 Desember 2019   03:07 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Pribadi -Gunung Rinjani

Beberapa kondisi yang pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajat keasaman (pH), dan kadar oksigen, Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi, dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, hal ini biasanya dilakukan apabila seseorang ingin melakukan pendakian pada gunung yang memiliki puncak yang cukup tinggi, hingga ribuan meter di atas permukaan laut seperti Gunung Everest misalnya.

dokpri
dokpri
Beberapa hal utama yang harus disesuaikan antara lain adalah suhu dan kadar oksigen di udara karena pada dataran tinggi suhu lingkungan bisa jauh lebih rendah, demikian pula dengan kadar oksigennya yang menyebabkan tubuh harus memproduksi lebih banyak sel darah merah atau eritrosit.

Untuk itu sebelum melakukan pendakian di haruskan tubuh dalam keadaan prima atau sehat jika tubuh kita sedang sakit ada baiknya tidak memaksakan diri untuk melakukan pendakian, karna pada dasarnya systems kekebalan tubuh seseorang berbeda satu dengan yang lainya, ada baiknya kita mengenali diri dulu sejauh mana batas kemampuan tubuh untuk dapat menerima perubahan suhu dan kadar oksiden untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan seperti kerusakan otak atau bahkan kematian karna hipotermia.

dokpri
dokpri
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun