Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Putus Setelah Sepuluh Tahun Pacaran? Jangan Takut!

17 Juni 2019   18:48 Diperbarui: 18 Juni 2019   19:36 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: WomenWorking.com

Seringkali, pada awalnya kamu yakin bahwa orang yang kamu pilih itu akan tetap menemanimu sampai akhir, tetapi bagaimana jika ternyata setelah menjalani hubungan yang cukup lama, kamu ragu bukan dia orangnya? Apakah akan bertahan dengan alasan terpaksa walau hubungan sudah tidak sehat? Apakah saat ini kamu berada di situasi toxic relationship?

Pacaran sudah lima tahun, sepuluh tahun atau bahkan lebih memang tidak pernah menjamin akan berujung dengan kebahagiaan dalam hal ini berakhir ke pelaminan. 

Durasi berpacaran tak menjamin kualitas dari sebuah hubungan itu sendiri. Pacaran seyogianya menjadi masa penjajakan sudah seharusnya dimanfaatkan untuk mengenal lebih dalam karakter pasangan, sampai menemukan chemistry atau klik yang meyakinkan diri bahwa dialah pasangan sejati yang akan menjadi teman membangun rumah tangga. 

Banyak sekali hubungan yang kandas setelah bertahun-tahun pacaran. Ada pula yang butuh hitungan bulan untuk menaikkan status pacaran ke pernikahan. Entah bagaimana, komitmen untuk menjalin hubungan yang serius menjadi momok untuk sebagian orang yang seringkali menjadi satu alasan kandasnya hubungan. 

Kuantitas pertemuan dan durasi berpacaran tak cukup kuat mengangkat status pacaran menjadi pernikahan. Jika sudah tahunan berpacaran, namun tetap belum memiliki niat dan membicarakan komitmen yang lebih serius tentu saja hubungan seperti ini bisa dikatakan "bermasalah". 

Namun, durasi lamanya berhubungan dengan seseorang ini kadang juga menjadi bumerang yang membuat "hubungan bermasalah" ini tetap eksis. Banyaknya waktu yang terbuang selama ini dianggap menjadi alasan. 

Karena sudah terlanjur menghabiskan waktu yang cukup lama bersama, rasanya sayang jika harus diakhiri. Sepihak merasa akan mempertahankan hubungan atas dasar durasi yang sudah terlanjur cukup panjang, namun pihak lain memiliki perspektif lain. Di titik ini, hubungan bermasalah tadi telah berkembang menjadi hubungan yang tidak sehat atau kerap disebut toxic relationship. 

Toxic relationship atau hubungan beracun adalah situasi dimana hubungan yang tidak lagi mutualis, seringkali merugikan satu pihak baik secara materiil maupun secara mental. 

Eksistensi hubungan beracun ini memang ada karena terpaksa. Lamanya menjalin hubungan hingga hal-hal lain menjadi faktor yang membuat hubungan tipe ini dimaklumi. 

Padahal ujungnya hanya akan merugikan kedua belah pihak. Lalu apakah saat ini Anda lagi memiliki komitmen yang sudah lama berselang? Apakah hubungan pacaran anda sudah berjalan baik dan sehat, atau justru alasan bertahan saat ini karena terpaksa? Atau sedang di situasi hubungan beracun? 

Berikut beberapa pertanda hubungan sudah berubah menjadi toxic relationship:

1. Sudah sepuluh tahun pacaran, nggak mungkin putus! 
Nah untuk yang satu ini sudah dibahas di awal, lamanya suatu hubungan tidak akan pernah menyelamatkan dari akhir yang menyedihkan. Apalagi rasa sudah hambar dan tak ada kepastian. 

Tidak perlu waktu yang sangat lama untuk mengenali pasangan. Karena selama hidup adalah belajar, maka saat pernikahan pun bisa menyempurnakan untuk mengenali pasangan. 

Jika alasan bertahannya pacaran sampai sekarang hanya karena lamanya, dan merasa rugi akan waktu yang terbuang selama ini. Tenang, masa lalu adalah pelajaran, tidak akan ada istilah "buang-buang waktu" selama kita bisa memetik hikmah dari apa yang telah dilewati. Jadi jangan jadi halangan untuk mengakhiri hubungan toxic anda. 

2. Sudah terlanjur dikenalkan kepada orangtua, keluarga dan teman 
Memperkenalkan orang yang dicintai kepada sanak famili dan sahabat terutama orangtua memang penting. Sebagai orang yang direncanakan akan menjadi teman hidup wajar dibawa masuk ke lingkup pertemanan dan keluarga, supaya tidak canggung dan hubungan lebih sehat. 

Namun saat hubungan sudah tak lagi sehat dan lebih banyak efek negatif daripada positifnya, ini bukanlah alasan untuk bertahan disituasi hubungan beracun. Memang benar akan membuat keluarga sedikit bingung dan kaget jika harus tahu hubungan kita berakhir. 

Namun, apapun alasan mereka sebagai pihak ketiga, tetap hanya kita yang tahu kebahagiaan kita sendiri. Jadi cukup menjelaskan secara baik-baik, mereka akan paham dan pasti mengutamakan kebahagiaan kita. 

3. Sudah banyak rugi secara materiil 
Pacaran memang bukanlah masalah untung-rugi. Maka jangan pernah terpaksa memberikan apapun kepada pasangan, sehingga tidak akan pernah ada kerugian. 

Selama atas dasar sukarela dan saling menyetujui dalam memberi dan menerima, maka jangan pernah menjadikan alasan ini untuk bertahan pada hubungan yang tidak sehat, karena hanya akan membuat makin parah. Karena lebih baik rugi sebentar saat ini daripada rugi seumur hidup memperjuangkan hubungan beracun. Lebih baik menderita setahun daripada seumur hidup. 

4. Underestimate diri sendiri
Setelah pacaran tahunan tentu usia pun terus bertambah. Ini kerap menjadi momok yang membuat satu pihak terutama perempuan untuk melepaskan diri dari hubungan tidak sehat. 

Terlalu menganggap remeh diri sendiri dan tidak percaya akan kualitas diri sendiri. Ingat, kualitas seseorang tidak dinilai dari usia dan fisik. Kualitas adalah karakter yang tentu saja karakter yang baik akan selalu bertemu dengan karakter yang baik pula. 

Maka jangan pernah takut untuk lepas dari hubungan beracun hanya karena alasan sudah tua, sudah tidak cantik, dan alasan klise lainnya. Percaya diri dan karakter yang baik adalah perhiasan mahal yang akan menarik orang lain untuk mengenal kita lebih jauh. 

Hubungan beracun ini memang tak selalu terlihat secara objektif. Bisa saja kita melihat pasangan yang romantis di luar baik nyata maupun dunia maya. Namun di internal keduanya sudah lebih banyak perselisihan, ketidakcocokan, tidak seirama, tidak nyambung dan yang paling utama ketidaknyamanan. Keromantisan keduanya terpampang secara fisik hanya karena alasan terpaksa. Sampai kapan bertahan? 

Mungkin ada beberapa yang bertahan lama, namun setiap hari akan selalu dihiasi percekcokan, kesedihan dan akan ada masa klimaks dimana keduanya tak tahan hingga berakhir dengan tragis. 

Nah, sebelum terlalu banyak kata "terlanjur" dalam hubungan anda saat ini, segeralah akhiri jika alasan-alasan di atas merupakan pondasi anda mempertahankan hubungan pacaran saat ini. Good luck!

You have to learn to get up from the table when the love is no longer served-NINA simone

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun