Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tren Film Batak, Sineas Indonesia Mulai Tertarik dengan Budaya Batak!

21 Agustus 2015   21:45 Diperbarui: 21 Agustus 2015   22:34 2025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Drama Komedi Demi Ucok/Lensaindonesia.com"]

[/caption]

Dari judulnya saja kita pasti sudah langsung tahu bahwa film ini akan digarap dengan sentuhan budaya Batak. Panggilan Ucok yang sangat khas Batak langsung mampu mendeskripsikan isi dari film yang dirilis tahun 2013 ini. Film Demi Ucok merupakan film keluarga yang lebih menekankan pada keinginan orang tua terhadap anaknya dengan balutan kultur Batak yang cukup kental. Tak jauh dari adat Batak yang mana orang tua selalu khawatir bila anak gadisnya terlalu lama lajang, film ini juga menceritakan seorang gadis bernama Gloria Sinaga yang terlalu asyik dengan karirnya sampai tidak terpikirkan untuk berpacaran apalagi menikah. Melihat ini, ibu Gloria yang diperankan Mak Gondut berinisiatif untuk mencarikan jodoh buat putrinya. Jadi si ibu akan melakukan apapun demi anak gadisnya mendapatkan jodoh yang tepat. Film drama komedi yang kental logat bataknya ini menjadi semacam petualangan si ibu mencari jodoh atau ‘ucok’ buat putrinya.

Selain beberapa film yang disebut di atas masih ada judul lain yang juga mengangkat tema serupa seperti Mursala (2013), Rongkap (2010), atau Naga Bonar yang juga menyelipkan sedikit cita rasa Batak dalam filmnya. Tak hanya budaya Batak, ribuan tradisi antara suku-suku Indonesia memang akan selalu menarik untuk disimak karena akan memiliki ciri khas tersendiri yang hanya dimiliki di suatu daerah tertentu. Dengan kemasan cerita menarik dalam bentuk sebuah film, maka tradisi ini akan semakin mudah untuk dicerna penonton dari berbagai kalangan. dan Tentu saja suatu kelebihan tersendiri apabila kita memahami sedikit adat atau tradisi dari suatu daerah sehingga kita bisa sedikit lebih respek saat berada di daerah tersebut. Ragam budaya ini semoga saja mampu dimanfaatkan dengan baik oleh para sineas, sehingga dalam memproduksi film mereka tak hanya mendapat uang namun juga telah berjasa dalam melestarikan budaya. Jika hllywood pakar dalam teknologi dengan menghadirkan berbagai efek video, maka Sineas Indonesia mungkin bisa meramu tradisi daerah yang begitu banyak untuk memproduksi film yang berkualitas. Semoga perfilman Indonesia semakin jaya.

Cover

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun