Untuk menjadi pelaku politik yang efektif, pemuda harus mengembangkan kemampuan untuk berkolaborasi dan berkomunikasi dengan berbagai elemen masyarakat. Ini termasuk membangun jembatan antara generasi dan mendorong dialog konstruktif. Jika pemuda dapat menyeimbangkan antara kepentingan pribadi dan publik, mereka akan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Politik pengakuan diri pemuda dapat memberikan ruang bagi ekspresi identitas, tetapi harus diimbangi dengan kesadaran akan bahaya politik encer. Dengan mengadopsi perspektif Zizek, pemuda dapat lebih memahami pentingnya menjembatani pengakuan diri dengan solidaritas kolektif. Hanya dengan cara ini mereka dapat membangun gerakan yang tidak hanya mengakui identitas tetapi juga mendorong perubahan sosial yang berarti.
Penting bagi pemuda untuk menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam membentuk masa depan. Politik seharusnya menjadi wadah untuk dialog, kolaborasi, dan pembangunan, bukan untuk saling menjatuhkan dan memupuk permusuhan. Dengan mengedepankan kepentingan umum, pemuda dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan membawa perubahan positif bagi masyarakat. Jika tidak, mereka akan terjebak dalam lingkaran setan politik yang hanya menguntungkan segelintir orang, sementara yang lain terpinggirkan.
Melalui kesadaran dan pendidikan yang baik, diharapkan pemuda mampu menjadi agen perubahan yang memperjuangkan nilai-nilai keadilan, persatuan, dan kedamaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H