Mohon tunggu...
Sahnaaa
Sahnaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa Akuakultur Universitas Airlangga

Hanya anak rantau pada umumnya, cat lovers, dan penikmat film thriller

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Homesick: Anak Rantau Can Relate

24 Mei 2023   18:28 Diperbarui: 24 Mei 2023   18:33 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinterest/Art by Liana Fink

Sebagai anak rantau, homesick bukanlah hal baru bagi saya. Begitu juga dengan anak-anak rantau lainnya, kalian pasti sudah tidak asing juga dengan perasaan tersebut. 

Semenjak pergi merantau untuk kuliah di Surabaya, lebih tepatnya di Universitas Airlangga Fakultas Perikanan dan Kelautan Program Studi Akuakultur, sudah tidak terhitung berapa kali saya mengalami dan melalui kondisi perasaan tersebut. 

Kerinduan dan keinginan untuk berkumpul kembali dengan keluarga harus saya tahan sampai libur tiba. Lantas, apakah homesick itu? Apakah homesick itu berbahaya? Dan bagaimana cara supaya kita bisa mengatasinya? Mari kupas tuntas kebenarannya!

Homesick adalah suatu kondisi dimana kita merasakan kerinduan yang kuat akan rumah atau tempat asal. Perasaan sedih yang tiba-tiba muncul saat melihat sesuatu yang mengingatkan kita dengan rumah, merasa kesepian, stress dan cemas, serta malas beraktivitas/demotivasi adalah gejala-gejala homesick yang melanda seseorang. 

Menurut Josh Klapow, professor dan psikolog klinis di University of Alabama's School of Public Health, homesick merupakan hal yang wajar dan bukan kondisi emosi yang permanen, sehingga homesick tidak digolongkan ke dalam kondisi yang berbahaya. Akan tetapi, dapat berakibat buruk jika sudah mempengaruhi kondisi psikologis dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika sudah demikian, sebaiknya segera cari  bantuan ahli seperti psikolog. 

Sumber gambar: Pinterest/freepik
Sumber gambar: Pinterest/freepik

Meskipun tidak berbahaya, homesick dapat memberikan dampak yang akan berpengaruh terhadap beberapa hal seperti kondisi emosional, kondisi fisik, dan akademik. 

Dampak emosional yang ada tentu saja berasal dari emosi-emosi yang kita rasakan, seperti sedih dan cemas. Hal ini nantinya akan berujung pada stress berkelanjutan. 

Orang yang mengalami homesick juga lebih rentan sakit, karena kondisi emosional yang tidak stabil akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko penyakit, dan mengganggu pola tidur. 

Selain itu, homesick yang berlebihan juga bisa berdampak negatif pada performa akademik. Perasaan homesick dapat mengganggu fokus dan konsentrasi ketika belajar, sehingga menjadi penghambat dalam mencapai tujuan akademik. 

Dampak-dampak di atas memang nyata adanya, karena saya sendiri sudah merasakan sendiri pengaruhnya terhadap kehidupan saya. Nah, bagaimana cara supaya kita bisa terbebas dari perasaan homesick? Berikut adalah cara-cara yang saya terapkan supaya bisa mengatasinya.

  1. Terima Perasaan Itu. Rindu adalah hal yang wajar, apalagi jika kita memiliki ikatan emosional yang kuat dengan orang-orang tersayang di rumah. Jadi, merasa rindu bukanlah hal yang salah, terima perasaan itu untuk sejenak. 

  2. Menjadi Orang Sibuk. Buat hari-harimu menjadi produktif. Kamu boleh melakukan aktivitas apa saja selama hal itu bisa mengalihkan pikiranmu dari pikiran-pikiran yang menjadi cikal bakal homesick. 

  3. Jaga Komunikasi dengan Mereka yang Jauh disana. Komunikasi adalah kunci supaya kita bisa memahami satu sama lain 'kan? Jadi, kalau kamu mulai merasa rindu, hubungi saja keluarga di rumah. Ungkapkan bahwa kamu sedang merasa rindu dengan mereka. Dengan begitu perasaanmu akan menjadi lebih lega. 

  4. Jadi Dora The Explorer. Mengeksplorasi lingkungan baru itu menyenangkan loh, rek! Melakukan kegiatan-kegiatan yang sebelumnya belum pernah kalian coba, mengunjungi tempat-tempat yang seru ataupun hal menyenangkan lainnya. Kalian jadi bisa tahu banyak tentang hal yang sebelumnya tidak kalian ketahui.. Tapi, tetap ingat untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif yah. 

  5. Be Positive and Optimistic. Terlalu overthinking itu tidak baik, adakalanya kamu harus mulai optimis dan tidak terlalu membebani pikiranmu. Selain itu, jangan mengisolasi diri atau meratapi kondisi yang ada, karena hal itu hanya akan memperparah homesick-mu. 

  6. Berani Minta Bantuan. Ketika kamu mulai merasa kondisimu sudah harus membutuhkan pertolongan, jangan ragu untuk meminta bantuan, Tidak semua hal bisa diselesaikan sendiri. Lagipula, hal ini bisa mempererat hubungan pertemanan kalian dengan orang-orang sekitar.  

Jadi, itu dia cara-cara yang bisa saya bagikan ke kalian. Memang tidak mudah menghadapi homesick, tapi bukan berarti kita tidak bisa melaluinya. Penting bagi kita untuk cepat menyadarinya, supaya tidak memberikan dampak yang terlalu berlebihan. Semangat untuk anak-anak rantau dan siapapun yang membaca tulisan ini! You can do it!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun