Mohon tunggu...
Sahiyatul Mahbubah
Sahiyatul Mahbubah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak

25 Desember 2022   13:19 Diperbarui: 25 Desember 2022   13:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkenalkan anak kita ke berbagai aktivitas dan dorong dia untuk menemukan aktivitas yang sangat dia sukai. Anak-anak yang bersemangat tentang sesuatu, apakah itu kecintaan pada dinosaurus atau memasak, bangga dengan pencapaian mereka dan lebih mungkin berhasil di bidang lain dalam hidup mereka. Minat yang tidak biasa akan sangat membantu anak-anak yang kurang cocok di sekolah. Kita juga dapat membantu anak kita memamerkan minat dan bakatnya kepada anak lain sehingga lebih mudah bagi mereka untuk berteman. Misalnya, jika anak kita suka menggambar tetapi sebagian besar teman sekelasnya tertarik dengan olahraga, dorong dia untuk menggambar bertema olahraga. Atau dia bisa membuat koleksi buku berisi gambar-gambar kegiatan olahraga yang bisa dia perlihatkan kepada teman-teman sekelasnya. "Ada kalanya orang tua dan guru perlu bekerja sama untuk menemukan cara membantu seorang anak menonjol di kelas.

9. Permintaan pemecahan masalah

"Anak-anak akan mendapatkan kepercayaan diri ketika mereka berhasil bernegosiasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang tua dapat mengajar anak kecil untuk mencoba memecahkan masalah mereka sendiri. Kuncinya adalah: Tidak ada yang perlu dibicarakan. Jika seorang anak mendekati orang tua dan mengeluh bahwa temannya mencuri mobil mainan favoritnya saat bermain di taman, tanyakan langkah apa yang dapat mereka ambil untuk mendapatkan mainannya kembali. Bahkan jika ide pertama yang muncul di mulut batita Anda adalah merebut mainan dari tangan temannya, tanyakan kepada anak Anda apa yang akan terjadi selanjutnya jika mereka melakukannya. Kemudian tanyakan, "Bisakah kamu menemukan cara lain untuk mendapatkan kembali mainan itu tanpa berkelahi?" Dalam sebuah studi oleh Dr. Shure tentang situasi ini, seorang anak berusia 4 tahun memiliki ide yang brilian dan sangat dewasa, yaitu mengatakan kepada pengacau mainan: "Kamu akan lebih bersenang-senang bermain dengan mobil daripada bermain sendirian."

10. Temukan cara untuk membantu orang lain

Saat anak-anak merasa mereka telah membuat perbedaan apakah itu sekadar memberikan kue ke teman di meja sebelah, atau membawa keranjang buah ke panti jompo anak-anak merasa lebih percaya diri. Tidak apa-apa jika anak diberi tanggung jawab pengasuh (menyapu lantai atau membereskan tempat tidur), tetapi jika mereka membantu dalam suatu kegiatan ("Ibu sangat membutuhkan bantuan kakak laki-laki"), itu akan meningkatkan kepercayaan diri mereka pada anak. "Anak itu akan segera melihat bahwa pekerjaan orang dewasa membutuhkan banyak usaha, dan akan lebih mudah baginya jika nanti dia harus melakukan tugas yang biasa dia lakukan denganmu.

11. Beri anak kesempatan untuk bergaul dengan orang dewasa

Anak-anak suka bergaul dengan teman sebayanya, tetapi menghabiskan waktu bersama orang dewasa juga penting bagi anak-anak. Menghabiskan waktu dengan orang dewasa memperluas wawasan anak-anak, memungkinkan mereka berinteraksi dengan orang dewasa yang dekat, dan memberikan perspektif berpikir yang berbeda. Para peneliti juga menemukan bahwa memiliki hubungan dekat dengan orang dewasa, guru, paman, babysitter, atau orang tua dari teman dekat membuat anak lebih tahan terhadap kehidupan.

12. Membayangkan masa depan

Jika anak-anak dapat membayangkan melakukan sesuatu yang bermanfaat ketika mereka dewasa, mereka akan merasa lebih percaya diri di masa kanak-kanak. Ajaklah anak-anak untuk mendiskusikan bagaimana orang tua mereka dan orang dewasa lainnya (yang mereka kenal) memilih profesi yang mereka miliki saat ini. Sekalipun dia mengubah tujuannya, yang terpenting adalah dia memiliki tujuan di masa depan.

Orang tua berperan sangat penting dalam membangun kepercayaan diri anak, sehingga anak memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri anaknya seperti yang telah dijelaskan di atas. Hal ini perlu diterapkan pada anak sejak dini, agar anak memiliki rasa percaya diri, karena rasa percaya diri tidak tercipta begitu saja, melainkan dibangun melalui sebuah proses. Meskipun banyak faktor yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang, namun faktor pola asuh dan interaksi pada anak usia dini merupakan faktor yang sangat mendasar dalam pembentukan rasa percaya diri anak. Di masa depan, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang dapat mengevaluasi dirinya secara positif dan memiliki harapan yang realistis terhadap dirinya sendiri.

Sebagai orang tua, agar baik bagi tumbuh kembang anak, sebaiknya orang tua mencari cara mendidik bagaimana cara mengembangkan rasa percaya diri sejak dini pada anak agar anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi, karena hal ini akan sangat bermanfaat. bermanfaat bagi masa depan anak. anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun