Penulis memperkenalkan satu prinsip terkenal yang disebut dikotomi kontrol. Prinsip yang mengutamakan fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, bukan pada hal-hal di luar kendali. Hal-hal yang dapat dikendalikan adalah pikiran dan tindakan seseorang.
Sedangkan di luar kendali meliputi : Tindakan orang lain, pendapat orang lain, kondisi tubuh, dan segala sesuatu di luar tindakan dan pikiran orang. Seseorang tidak dapat memilih kondisi yang ingin dihadapinya. Namun, seseorang bisa menentukan respon apa dalam menghadapi setiap kondisi.
Kemudian pada bab 6, buku tersebut menjelaskan hal-hal tentang penguatan mental. Ketika manusia menghadapi kejadian apapun, itu bisa menjadi momentum untuk melatih diri. Cara kita menanggapi bencana adalah pelajaran untuk lebih siap.Â
Ketika seseorang kehilangan uang karena jatuh di jalan, respon seseorang akan berhati-hati dalam menjaga uang.Mengubah sikap terhadap masalah merupakan kesempatan untuk belajar membentuk mental yang kuat, bukan hanya mengeluh atau memaki tanpa menghasilkan perubahan.
Jika manusia ingin menjalani kehidupan yang baik, seseorang harus hidup selaras dengan alam. Hidup selaras dengan alam berarti menggunakan akal dan akal sehat. Bukan saja cenderung seperti binatang ketika seseorang tidak berakal, seseorang juga cenderung merasa sengsara karena tidak selaras dengan alam.Â
Misalkan membaca artikel provokatif di media sosial, langsung emosi, marah-marah di kolom komentar, dan langsung membagikan artikel tersebut ke banyak orang tanpa mengecek keasliannya. Dalam contoh di atas, Ujian hidup selalu ada.Â
Bisa mengatasinya secara mental. Orang-orang mendambakan kedamaian dalam hidup. Banyak dari mereka mengalami ketakutan, kekhawatiran dan kekecewaan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Filosofi Teras tidak menjanjikan rahasia yang akan menghapus semua kesulitan dan cobaan hidup, tetapi menawarkan cara untuk mengembangkan kekuatan mental dan tetap tenang.
Seseorang tidak akan pernah bisa mengendalikan segala sesuatu di dunia ini harus mengingat hanya satu kutipan dari berbagai teks tentang Stoicisme, kutipan dari Epictetus. Pepatahnya adalah, "Ada hal-hal di bawah kendali kita dan ada hal-hal yang tidak di bawah kendali kita." Prinsip ini dikenal sebagai dikotomi kontrol
Hal-hal yang tidak dapat seseorang kendalikan meliputi: Tindakan dan pendapat orang lain, Popularitas Anda, kesehatan dan kekayaan, status kelahiran, Fenomena alam seperti cuaca, hujan, dan gempa bumi, Pikiran, pendapat, dan persepsi orang. Tuntutan, tujuan dan semua pikiran tindakan seseorang.
Semua peristiwa merpakan netral, dan persepsi oranglah yang memperburuknya. Dalam filosofi Teras, ada keterputusan antara apa yang dapat dilihat indera manusia (kesan) dan interpretasi dari apa yang seseorang lihat dan dengar (representasi). Orang sering tidak bisa membedakan keduanya.
Orang sering memberikan interpretasi atas peristiwa yang dialami banyak orang dan membuatnya terlihat buruk. Faktanya, semua ketakutan dan kekhawatiran tentang apa pun berasal dari hati seseorang. Suatu peristiwa dianggap buruk jika persepsi orang menyebutnya.Â