Mohon tunggu...
Sahirah Irawan
Sahirah Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Still studying anywhere.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Artidjo Alkostar

4 Maret 2021   16:02 Diperbarui: 4 Maret 2021   16:04 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapa?

Artidjo Alkostar

Mati kau ditangannya!

Orangnya sangat menakutkan?

Nanti kau dibasmi

Lucu, memangnya aku serangga?

Serangga yang pantas dapat bogem mentah

Ketukan palunya itu semacam gamparan untukmu nanti

Bukan sembarangan orang

Apalagi tentang Artidjo Alkostar?

Nanti kau paham kalau sudah jumpa

Kasusmu akut! Kuberi hukuman gantung ya? Atau mau hukuman mati saja?

Jangan seperti itu aduhai Artidjo

Kuberi cek mau?

Cepat bubuhkan! Berapa pun maumu

Salah? Ohh biar kuganti penamu dengan emas saja

Saudara menghinaku?

Jangan dilanjutkan! Kalau dilanjutkan urusannya menjadi lain!

Yang lain sudah, tinggal Pak Artidjo saja

Anda lancang sekali! Keluar kau!

"Tidak menerima tamu yang berperkara"

Maksudnya apa tulisan di muka pintu itu?

Harus dibawakan berlian mungkin, baru dia mau

Bapak gak takut mati?

Hahhahah gak

Ada hakim yang mati ditembak

Kalau mau menembakku tidak perlu jauh mencari aku, aku tiap hari naik bajaj di dekat Mahkamah Agung, ahhahahah jadi tidak sulit mencari aku

Keputusanmu itu dari mana asalnya?

Kau yakin atas keputusannmu?

Dasarku jelas dan aku sangat yakin

Sudah kucoba tapi tak mau disogok, penat dan rumit memikirkannya

Sudahlah tunggu saja!

Tunggu apa?

Tunggu bogem mentahnya

Sudah hilang, jasadku diselimuti tanah jiwa pun dipeluk Tuhan

Aku pulang ya! Jangan lupa, jadi berani!

Berani untuk keadilan maksudku

Ada filsafat Madura begini

Lebih baik putih tulang dari pada putih mata

Lebih baik mati dari pada dipermalukan

Apalagi membela keadilan, itu kan amanah.-Artidjo Alkostar.

Salam penuh kasih untukmu pelaksana keadilan.

Oleh SI 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun