A. PENGERTIAN PUISI
Puisi merupakan karya sastra dengan menggunakan atau merangkai kata-kata yang indah dan kaya akan maknanya. Keindahan suatu puisi disebabkan oleh adanya pemilihan bermacam-macam kata-kata yang luas serta menggunakan irama, majas, dan rima. Bahasa yang terdapat dalam puisi berbeda dengan bahsa prosa atau karangan pada umumnya.
Puisi ini juga salah satu dari bentuk karya yang banyak disukai semua kalangan, karena disajikan dengan rangkaian bahasa yang indah-indah dan sifatnya juga imajinatif. Puisi juga sebagai sarana penyaluran apa yang sedang kita rasakan dan apa yang sedang kita pikirkan. Puisi juga diciptakan dengan tujuan agar terjadi kontak batin antara penyair dengan pembaca atau pendengarnya.
B. MENULIS PUISI
Bahan untuk menulis puisi itu banyak dalam segala hal dan juga banyak peristiwa yang dapat kita tulis untuk menjadi sebuah puisi. Untuk menulis puisi kita harus dituntut untuk peka terhadap peristiwa atau fenomena-fenomena yang bias dituangkan dalam bentuk puisi. Kepekaan yang seperti itulah yang membedakan seorang penulis puisi dengan orang kebanyakan atau oorang-orang awam. ada juga sebagi penulis puisi pemula mengalami kebingungan dalam memulai menuis puisi. Bahan puisi bias didapatkan dalam bentuk yang realita kehidupan atau pengalaman sehari-hari.
C. MEMBACA PUISI
Membaca puisi itu ada dua macam, yaitu membaca untuk diri sendiri dan membaca untuk orang lain. Membaca puisi untuk orang lain pada dasarnya sama dengan mengkonkretkan puisi tersebut baik dalam yang berbentuk audio maupun visual.
Proses pembacaan tersebut, perat pembaca sangat dominan untuk menghidupkan puisi suapaya dapat dinikmati oleh pendengar. Dengan artinya, pembacalah yang paling banyak melalukan kegiatan dalam proses pembacaan puisi tersebut. Kegiatan yang dilakukan pembaca tersebut ialah memahami makna puisi dan mengkreasikan puisi tersebut dalam bentuk suara dan gerak. Pembaca puisi harus dapat menggambarkan perasaan, situasi, kondisi, dan peristiwa yang ada dalam puisi tersebut. Membaca puisi hendaknya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Penghayatan, jadi kita harus menjiwai isi dari puisi tersebut.
2) Konstrasi, kita harus fokus jiga sedang membaca puisi tersebut supaya kita juga masuk kedalam cerita tersebut.
3) Kejelasan vokal, kita harus jelas dan tegas dalam membacakan puisi tersebut.
4) Pahami setiap isi dari puisi tersebut.
5) Apabila kita membawa teks ataupun naskah, pandangan mata kita jangan terfokus pada teks atau naskah, diusahakan pandangan mata kita tertuju ke depan atau bias juga dengan kita melihat ke pendengar.
6) Apabila diperlukan, boleh menggunakan gaya tetapi jangan berlebihan.
7) Pelafalan setiap katanya dengan jelas.
8) Jangan terlalu monoton, maksudnya jangan terlalu membacanya dengan suara yang keras terus, sesekali juga bacalah dengan suara yang lembut.
D. MENYIMAK PUISI
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyimak pembacaan puisi, yaitu:
a) Pelapalan, yaitu dengan cara melafalkan huruf atau juga membunyikannya.
b) Volume suara, dilihat dari kenyaringan atau kekuatan dari suaranya.
c) Intonasi, dapat dilihat dari perubahan nada yaitu naik atau turun dan tinggi atau rendah.
d) Ekpresi, perubahan dari raut wajah untuk memperlihatkan perasaan yang tertentu.
E.STRUKTUR PUISI
Didalan suatu struktur puisi terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Struktur Fisik
Struktur fisik ini terbagi kedalam beberapa bagian diantaranya:
a) Diksi, diksi disini digunakan sebagai pemilihan kata-katanya.
b) Kata Konkret, kata konkret disini digunakan untuk membangkitkan daya bayanya.
c) Pengimajinasian atau bias disebut susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman iminajinasi kita.
d) Rima, adanya rima disini sebagai pengulangan bunyi-bunyi didalam puisi.
e) Gaya Bahasa, gaya bahasa disini yang biasa digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang secara tidak langsung mengungkapkan makna dari isi puisi tersebut.
f) Tipografi, perwajahan puisi atau bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman-halaman yang tidak dipenuhi kata- kata Ini juga berpengaruh terhadap makna isi dari puisi tersebut.
1. Struktur Batin
a) Tema dan amanat, Tema disini sebagai pokok pikiran kita, dan amanat disini sebagai makna yang tersirat didalam puisi tersebut.
b) Perasaan, bias juga dengan bentuk ekpresi yang berupa kerinduan terhadap seseorang, atau kegelisahan terhadap alam dan juga terhadap tuhan kita.
c)Nada dan suasana, nada disini sebagai intonasi pembacaan puisi, dan Susana adalah keadaan yang dialami oleh jiwa pembaca.
F. CIRI-CIRI PUISI TERBAGI MENJADI DUA, YAITU:
1. PUISI LAMA
Puisi lama juga bisa disebut dengan puisi konevensional yang merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan atau persajakan.
Ciri-ciri puisi lama:
a) Masih terikat dengan aturan-aturan atau pola-pola tertentu
b) Umumnya masih puisi rakyat
c) Biasnya juga nama pengarang jarang diketahui
d) Umumnya masih merupakan sastra lisan
e) Disampaikannya bias dari mulut ke mulut
2 PUISI BARU
Puisi baru atau puisi yang sudah modern merupakan bentuk puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan, dan bentuknya juga sudah bebas dari pada puisi lama.
Ciri-ciri baru:
a)Sudah tidak terikat dengan aturan-aturan
b) Diketahui nama pengarangnya
c) Perkembangannya baik secara lisan dan tertulis
d) Penggunaan majas yang dinamis atau bias juga berubah-ubah
e) Biasanya juga menceritakan tentang kehidupan
f) Bentuknya yang lebih rapih dan juga sejajar
g) Rima akhirnya yang teratur
1) JENIS-JENIS PUISI LAMA
a. Pantun, ialah bentuk puisi lama dan memiliki sajak dengan a-b-a-b.
b. Mantra, yang umumnya bias digunakan di dalam keagamaan atau upacara-upacara adat.
c. Syair, terdiri dari empat baris isi dan juga memiliki sajak dengan a-a-a-a.
d. Gurindam, bentuknya terdiri dari dua baris setiap baitnya bersajak a-a.
e. Seloka, seloka ini berasal dari bahasa melayu.
f. Karmina, memiliki isi yang sangat pendek biasanya digunakan untuk menyindir dan bias disebut pantun kilat.
g. Talibun, bentuknya berupa pantun yang terdiri dari susunan enam, delapan, atau bias sampai sepuluh baris.
h. Bidal, bidal ini jenis peribahasa yang memiliki atri yang lugas, adanya irama dan rima.
2) JENIS-JENIS PUISI BARU
a. Balada, jenis puisi yang menceritakan kisah-kisah tertentu.
b. Hymne, bentuknya berupa pujian-pujian untuk diberikan kepada tuha, dewa, tanah air, pahlawan.
c. Orde, hampir sama seperti hymne karena didalmnya terdapat pujian-pujian maupun sanjungan.
d. Epigram, yang isinya berupa tuntunan-tuntunan hidup.
e. Romansa, romansa ini berasal dari bahasa prancis yang sifatnya indah dalam perasaan.
f. Elergi, ini berisi tentang kesedihan.
g. Satire, yang berisi sindiran-sindiran khusus ditunjukan kepada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan atau jabatan yang tinggi.
G. UNSUR DALAM PUISI
Terdapat dua unsur dalam puisi, yaitu:
1. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik ini merupakan unsur yang terkandung dalam puisi dan juga mempengaruhi dalam karya sastra tersebut. Yang termasuk kedalam unsur interinsik ialah diksi, bunyi, majas, rima, irama dan rima.
2. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar puisi dan mempengaruhi dalam kehadiran puisi sebagai karya seni. Yang termasuk kedalam unsur ekstriksik ialah aspek historis, psikologis, filsafat, dan religius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H