Mohon tunggu...
Sahida Sakarati
Sahida Sakarati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karya tulis ilmiah

22 Desember 2023   18:38 Diperbarui: 22 Desember 2023   18:57 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerintah Jerman juga memiliki peran yang kuat dalam pengembangan pendidikan civic. Mereka mengatur kurikulum dan pedoman pengajaran untuk memastikan bahwa pendidikan civic mencakup berbagai aspek, termasuk pengetahuan tentang sistem politik, hukum publik, dan nilai-nilai demokrasi. Pendidikan civic di Jerman juga mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan sosial dan politik, serta pengembangan keterampilan sosial dan berpikir kritis. Sistem pendidikan di Jerman berfokus pada pengembangan karakter dan berpartisipasi demokratis, yang memungkinkan mahasiswa untuk menghargaikan nilai-nilai demokrasi dan mengalami pengalaman belajar yang inklusif

Dalam kesimpulannya, latar belakang pendidikan civic di Jerman mencakup sejarah politik dan sosial negara ini, keragaman budaya dan etnis, serta peran pemerintah dalam pengembangan kurikulum dan pedoman pengajaran. Pendidikan civic di Jerman bertujuan untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab, memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai demokrasi, dan aktif dalam kehidupan politik dan sosial.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode librart research. Metode penelitian library research dengan metode kualitatif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mengumpulkan data dari berbagai literatur, seperti buku, jurnal, majalah, dan dokumen lainnya. Metode ini digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah, dan bersifat deskriptif serta cenderung menggunakan analisa dengan pengekatan induktif. Pendekatan yang digunakan dalam metode ini adalah pendekatan kualitatif, yang menekankan analisisnya pada proses penyimpulan komparasi serta pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan mencatat serta mengolah bahan koleksi perpustakaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Landasan Kurikulum Pendidikan di Jerman

Kurikulum pendidikan di Jerman didasarkan pada beberapa landasan yang kuat. Salah satu landasan utamanya adalah Prinsip-Prinsip Pendidikan Dasar Jerman, yang menekankan pentingnya pembelajaran yang holistik dan perkembangan pribadi siswa. Prinsip ini ditegaskan dalam "Pendidikan Dasar di Jerman: Prinsip, Tujuan, dan Isi Kurikulum" (KMK, 2004), yang menyatakan bahwa tujuan utama pendidikan adalah "mengembangkan kepribadian, kemampuan, dan potensi individu secara optimal". Kutipan ini menunjukkan komitmen Jerman untuk menyediakan pendidikan yang berfokus pada pengembangan penuh individu.

Selain itu, landasan kurikulum pendidikan di Jerman juga mencakup prinsip inklusi. Menurut "Kurikulum Inklusif Jerman" (KMK, 2014), semua siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial, kultural, atau kebutuhan khusus mereka. Dalam kutipan ini, KMK menegaskan bahwa "setiap anak dan remaja berhak mendapatkan pendidikan yang memenuhi kebutuhan mereka dan mendukung pengembangan penuh potensi mereka". Prinsip inklusi ini menunjukkan komitmen Jerman untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Selanjutnya, landasan kurikulum pendidikan di Jerman juga mencakup prinsip "Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan" (KMK, 2007). Prinsip ini menekankan pentingnya pendidikan yang mempromosikan kesadaran tentang isu-isu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Kutipan dari KMK menyatakan bahwa "pendidikan harus mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan". Dengan demikian, Jerman berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang membantu siswa memahami dan mengatasi masalah lingkungan dan sosial yang kompleks.

Selain itu, landasan kurikulum pendidikan di Jerman juga mencakup prinsip "Pendidikan Antarbudaya" (KMK, 2013). Prinsip ini menekankan pentingnya pendidikan yang mempromosikan pemahaman dan toleransi antara budaya yang berbeda. Kutipan dari KMK menyatakan bahwa "pendidikan antarbudaya harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya". Prinsip ini menunjukkan komitmen Jerman untuk memastikan bahwa siswa dapat belajar tentang keberagaman budaya dan membangun sikap terbuka terhadap perbedaan.

Terakhir, landasan kurikulum pendidikan di Jerman juga mencakup prinsip "Otonomi Sekolah" (KMK, 2001). Prinsip ini menekankan pentingnya memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum mereka sendiri, sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal mereka. Kutipan dari KMK menyatakan bahwa "sekolah harus memiliki otonomi yang memadai untuk mengembangkan pendidikan yang relevan dan bermakna bagi siswa mereka". Prinsip otonomi sekolah ini menunjukkan komitmen Jerman untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun