Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Reinvent Yourself, "Tidak Ada yang Lebih Baik dari Sampah Apabila Didaur Ulang Kembali"

14 Maret 2021   12:11 Diperbarui: 14 Maret 2021   12:49 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
James Altucher/ Medium.com

Ini didedikasikan untuk orang-orang yang merasa "worthless" dan sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain-in a wrong way.

Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru, mungkin kita akan merasakan perusahaan yang sangat normal dirasakan oleh banyak orang yang berada di fase yang sama.

"Ih gue gak pede deh, udah banyak yang jago di luar sana, atau ih gue cuma bisa gini doang masa bisa sih? emangnya gue siapa? Gue takut kalau gue gak star.

"Seseorang yang tidak pernah membuat suatu kesalahan maka dia tidak dapat membuat sesuatu yang baru", Albert Einstein

Tentunya akhir dari segalanya sampah aja bisa diubah yang menjadi bernilai pada akhirnya. Kita seharusnya sebagai manusia tentunya akan merasa lebih baik. 

Tidak peduli berapa lama dan juga yang dikatakan orang. Selama kita mencoba disitu pasti ada jalan.

Kompasianer pasti setuju dengan salah satu prinsip belajar seperti yang dikatakan secara lisan, "Kalau ada hal yang buruk tolong disaring! Kemudian ambil hikmatnya sebagai sesuatu hal yang baik.

Pada umumnya kita tidak seharnya mencontohkan seperti apa yang dikatakan orang tua, apa yang dikatakan guru, apa yang dikatakan teman dan apa yang dikatakan pada model rules yang lainnya mereka tidak sempurna.

Mereka sebagai manusia akan tetap punya kesalahan, tinggal kita cari tahu cara Kompasiana mengadopsi sisi terbaiknya yang mereka dan berusaha mengurangi sisi buruknya.

Emang Kompasiana apa sih hubungannya dengan sampah?
Kompasiana pasti tahu kebanyakan sampah pada dasarnya dapat di daur ulang kedalam bentuk ragam bentuk lainnya.

Sampah plastik misalnnya dapat di daur ulang dari olahan biji plastik menjadi produk baru yang siap jual. Sampah organik seperti sampah makanan yang dapat diolah dari kotoran menjadi pupuk.

Demikian juga sampah berbahan dasar kertas, kaca dan seterusnya sehingga dapat diolah menjadi produk turunan lagi yang sangat bermanfaat dan bernilai.

Hal ini juga dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis.
Kalau sampah aja dapat diolah dari sesuatu yang bernilai menjadi sesuatu yang lebih bernilai, kenapa kita gak kan? Iya Kompasiana
Proses ini dikenal dengan sebutan "Reinvent Yourself". 

Proses ini dikenal dengan progress dimana Kompasiana terus melakukan pengembangan pada diri sendiri secara terus menerus perlahan lahan, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Kompasiana tertarik kah menjadi reveint Yourself?
Masing-masing perlu menjadikan diri sendiri menjadi reveint yourself untuk setiap waktu. Jadi harus bagaimanakah proses yang baik dalam perkembangan reveint itu sendiri Kompasiana? 

Kompasiana disini ada yang tahu gak, disini saya akan beritahu
Bagaimanapun disini ada baiknya juga pola yang baik dan harus dilakukan agar Kompasiana tepat melakukannya. Jadi bagaimanakah Kompasiana tahu strategi yang baik digunakan.
Jangan hanya sebatas mengatakan maupun memikirkannya Kompasian, jangan takut gagal dan tidak berhasil begitu saja. 

Namun sebaiknya tindakan yang anda lakukan anda berhak untuk menerima maupun mencoba untuk error' dan mencoba coba apabila terjadi kemudian suatu kegagalan dalam pendekatan sebelum melakukan reveint yourself pada diri Kompasiana.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi reveint yourself ini, apakah Kompasiana tahu ini disini akan saya cantumkan beberapa poin diantaranya sebagai berikut:

Self Reward Bagi Diri Sendiri saat menemukan keberhasilan: Baik itu keberhasilan yang anda raih seperti kecil maupun besar, anda patut memberikan penghargaan yang terbaik pada diri Kompasiana bukan. 

Hal yang bermanfaat bagi jiwa psikitis kita ini tentu akan menopang dan memperbaiki kesehatan mental kita tentunya Kompasiana. Mengingat! Hal yang sangat berguna bagi Kompasiana, yang terpenting.

Pada pencapaian saat derasnya proses yang anda lalui dalam menemukan Reinvent pada diri sendiri tentu akan menjadi kebaikan pada kita sebagai modal untuk memberikan self reward pada diri Kompasiana. Self reward bisa berupa makanan, hadiah atau penghargaan kecil untuk diri sendiri. 

Siapa sih orang yang melakukan progress yang sangat berat tersebut? Tentu bukan orang lain kan Kompasiana! Karena pada dasarnya orang hanya tau hasilnya saja tanpa tau betapa susahnya Kompasiana dalam menghadapi rintangan yang datang menghadang sesaat melewati semua progress yang akan kita tuju.

Responsibilitas yang Kompasiana Janjikan: Pengembangan Reveint Yourself yang Kompasiana jadwalkan dalam progress maupun sebagai kewajiban. 

Kewajiban utama yang tentu akan Kompasiana lakukan yaitu dengan mengatakan dan membuatkan catatan sebagai reveint pada diri sebagai pendekatan yang utama.

Misalnya begini salah satu cara responsibilitas yang perlu dilakukan, "Saya berjanji untuk melakukan diet agar tubuh saya dapat tetap langsing. Saya berkeinginan untuk melaksanakan pola hidup sehat Dengan diet sebagai keseimbangan pada diri saya. Dengan melaksanakan ini akan sangat besar buat mental saya sehingga baik buat tubuh".

Pencapaian Pada Target yang Jelas: Dalam mencapai target yang Kompasiana inginkan tentunya tidak hal yang sangat mudah dan cepat untuk dilakukannya. Reveint yourself akan sangat mudah didapat apabila ada perubahan yang sangat drastis terjadi pada diri Kompasiana.

Agar dapat melangkah kedepan sesuai target yang jelas dan sesuai dengan yang telah ditetapkan sebagai bahasan utama dalam meraihnya. 

Agar pencapaian yang pasti dapat dilakukan dengan baik maka perlu dilakukan usaha yang sangat luar biasa dalam mencapai tahapan setiap progres yang telah kita lewatin tersebut. Tujuan yang jelas sebagai modal untuk meraih reveint Yourself pada diri Kompasiana.

Buat Agenda Agar Reveint Yourself Jelas: Semenjak Kompasiana melalui beberapa tahapan dalam setiap rintangan yang dilalui tersebut tentu akan selalu hadir. 

Agar dapat melewati rintangan yang belum tentu jelas dasarnya agar reveint yourself dapat tercapai maka perlu identifikasi permasalahan tersebut dengan demikian pencapaian pada target dapat dihargai atau capai.

5.Jangan Lengah Lakukan Secara Sigap: Agar tidak lengah dalam pengembangannya perlu ada langkah sigap meskipun ada jatah gagal yang harus dikumpulkan demi satu kesempatan yang dapat didapat dari reveint tersebut. 

Selalu konsisten dalam mencapai semua tahapan masing masing. Agar reveint yourself perlahan ada pada diri Kompasiana sendiri maka perlu melibatkan waktu ke waktu secara berkomitmen demi menghargai pada diri sendiri.

Berspekulasi Pada Hal di Luar Kendali Pada Diri Sendiri: Terget Kompasiana, kekuatan pada diri Kompasiana dan target yang mendasar sebagai acuan utama dalam menemukan hal yang hilang pad diri agar dapat menemukan diri kembali. 

Kompasianaboleh saja membuka lembaran baru tersebut namun belum tentu langkah utama yang harus dilakukan. Dengan dorongan ini sebagai modal dalam reveint Yourself dapat bekerja.

"Masalah terberat ada pada diri sendiri saat menghadapi beban terberat yang belum tentu baik apabila Kompasiana melakukannya hanya dengan bersepkulasi, pengembangan pada progress diri sebagai progress dalam menjalani semasa masih belia".

Langkah Tindakan Sebagai Modal kekuatan: Merubah dan bertindak sebagai langkah besar sebagai modal agar tidak dapat memberatkan langkah dalam usaha Kompasiana. Ketakutan yang ada pada diri sendiri sebagai penghalang dalam membuat tujuan mereka meskipun mereka sadar akan tujuan tersebut.

Seperti ketakutan pada diri sendiri yang sangat besar tentu akan mengalahkan dalam penjara pikiran sehingga terjebak dalam zona nyaman. Dengan reveint yourself sebagai antisipasi agar dapat mengembangkan diri.

Menemukan Inspirasi Orang Lain: Inspirasi ialah suatu harapan agar dapat didorong dengan tindakan baik yang patut sebagai teladan pada diri.  Inspirasi sebagai momok agar dapat menemukan langkah sendiri.

Meningkatkan Ruang Pada Diri Sendiri: Menggapai diri yang telah lama hilang tentunya sebagi momok tersendiri yang sulit untuk di akses dalam mendapatkannya. 

Agar keberhasilan dapat tercapai sedemikian rupa maka sebagai tindakan untuk menemukan kembali diri Kompasiana yang telah lama hilang tersebut.

Orang positif dari orang di sekitar Kompasiana, mentor maupun teman sebagai peluang dalam lingkaran keberhasilan dalam menentukan reveint yourself tersebut.

Keinginan Selalu Siap Belajar: Sesaat Kompasiana menemukan jatah gagalnya masing-masing maka perlu ada dorongan agar dapat memiliki sikap untuk selalu belajar. 

Dengan keinginan tersebut dapat sebagai pendorong utama dalam mencapai tujuan tersebut. Kompasiana dapat melakukan survei agar dapat menentukan kesuksesan kedepannya.

Penghubung di Antara Waktu yang Akan Datang: Demi kembalinya diri Kompasiana sendiri sebagai usaha agar melangkah kedepannya sesuai agenda yang telah ditujukan agar dapat terhubung. 

Jika Kompasiana merasakan beban berat yang ada pada diri sendiri maka tentu akan lebih berat dengan adanya pekerjaan alternatif sebagai wadah agar dapat terhubung. 

Pekerjaan alternatif sebagai penghubung dan jangan segan segan untuk mengelak terhadap hal tersebut.

Jangan Lawan Lawan Arus: Dengan tidak melawan arus dapat sebagai pendorong dalam menemukan refleksi pada diri sendiri. Dengan menghindari stigma tidak jelas dapat mendorong menemukan diri Kompasiana yang telah lama hilang tersebut.

Raih Sukses Diri Dengan Reveint Yourself: Menemukan diri sendiri salah satu hal yang tidak mudah dan membutuhkan komitmen dalam melakukannya secara perlahan. 

Agar dapat menemukannya kembali maka diperlukan langkah perlahan sebagai dasar menemukan diri sendiri yang telah lama hilang dapa diri Kompasiana. Hal itu tentu sbagai tolak ukur yang disebut dengan reveint Yourself.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun