Ini didedikasikan untuk orang-orang yang merasa "worthless" dan sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain-in a wrong way.
Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru, mungkin kita akan merasakan perusahaan yang sangat normal dirasakan oleh banyak orang yang berada di fase yang sama.
"Ih gue gak pede deh, udah banyak yang jago di luar sana, atau ih gue cuma bisa gini doang masa bisa sih? emangnya gue siapa? Gue takut kalau gue gak star.
"Seseorang yang tidak pernah membuat suatu kesalahan maka dia tidak dapat membuat sesuatu yang baru", Albert Einstein
Tentunya akhir dari segalanya sampah aja bisa diubah yang menjadi bernilai pada akhirnya. Kita seharusnya sebagai manusia tentunya akan merasa lebih baik.Â
Tidak peduli berapa lama dan juga yang dikatakan orang. Selama kita mencoba disitu pasti ada jalan.
Kompasianer pasti setuju dengan salah satu prinsip belajar seperti yang dikatakan secara lisan, "Kalau ada hal yang buruk tolong disaring! Kemudian ambil hikmatnya sebagai sesuatu hal yang baik.
Pada umumnya kita tidak seharnya mencontohkan seperti apa yang dikatakan orang tua, apa yang dikatakan guru, apa yang dikatakan teman dan apa yang dikatakan pada model rules yang lainnya mereka tidak sempurna.
Mereka sebagai manusia akan tetap punya kesalahan, tinggal kita cari tahu cara Kompasiana mengadopsi sisi terbaiknya yang mereka dan berusaha mengurangi sisi buruknya.
Emang Kompasiana apa sih hubungannya dengan sampah?
Kompasiana pasti tahu kebanyakan sampah pada dasarnya dapat di daur ulang kedalam bentuk ragam bentuk lainnya.
Sampah plastik misalnnya dapat di daur ulang dari olahan biji plastik menjadi produk baru yang siap jual. Sampah organik seperti sampah makanan yang dapat diolah dari kotoran menjadi pupuk.