pesan makanan online dan tiba-tiba hal tidak terduga datang tanpa disadari saat hal membosankan ini menghantui. Menunggu salah satu bagian yang paling menyesal apabila seseorang merasakannya. Apakah ada ruang tempat bagi yang tidak menyenangkan buat seseorang yang merasakan  kisah di balik "Peringkat Saya Digocek"? Alangkah baiknya biar tidak dirundung hati yang kecewa apabila menunggu pesanan telat antar selama setengah hari?
Hari ini Jakarta sedang di rundung banjir, saya tiba tiba kelaparan dan mauSebagaimana kerangka cerita yang diutarakan oleh seorang netizen pengguna layanan makanan daring. Semenjak dia baru pertama memakai layanan itu setelah memesan makanan pada pukul 06.15 wib di salah satu rumah makanan siap saji di daerah Jakarta. Akan tetapi setelahnya pesanan baru tiba pada pukul 19.01 wib.
Walaupun pesanannya kurang lebih dua belas jam tidak tepat waktu, dia masih tidak percaya bahwa pesanannya tidak datang, dan mengira driver onlinenya tertimpa musibah sehingga tetap menunggu pesananan sampai ke rumah. Dia melihat di map aplikasi makanan online terlihat sepintas pengemudi online berhenti di satu local selama tujuh jam.Â
Ternyata pengemudi online memang sedang dirundung masalah tidak mengenakkan. Pengemudi yang tidak diketahui namanya tersebut "Unkwon" menuturkan bahwa driver online sempat terjatuh saat dilanda banjir setinggi lutut kaki sehingga telepon seluler jatuh ke banjir dan rusak sehingga tidak dapat menghubungi customer lagi. Driver online tersebut pun kebingungan untuk mencari alamat dari pesanan yang telah menghubunginya.Â
Hal yang menyedihkan tidak ada sesama pengemudi yang simpati kepadanya. Sehingga dia ingin menghubungi temannya dengan datang langsung ke rumah temannya yang dekat dengan rumah sehingga dia terdesak untuk segera menemui temannya jam delapan pagi. Sayangnya setelah ditunggu selama sepuluh jam baru temannya sampai rumah, temannya baru pulang kerja pengemudi online pada pukul 18.00 sore.
Ternyata nomor baru yang dihubungi ojek tersebut masih nomor teman dekatnya yang dia minta sebentar.
Pukul enam pagi tadi pesan makanan online. Saya sudah kelaparan, namun tidak jadi saya cancel. Saya jadi mesan makanan sementara di warung tegal dekat rumah, sayang karena saya kurang selera makan disitu, jadi harus nunggu. Karena makanan belum saya cancel saya nunggu lama banget.Â
Sudah sepuluh jam an pesanan belum ke antar, bisanya cuman liat  pengemudi "digocek". Saya sudah sangat geram, siapa tahu pengemudinya ada musibah? Saya ngira dia punya musibah seperti motor rusak atau kesenggol. Makanya saya tidak mau capek untuk lapor atau rating gocek miring, sabarnya saya menunggu untuk proses pesanan kembali.Â
Lalu saya terkejut, siapa sih ada nomor baru? ternyata dia baru telepon, dia si ojek online yang saya pesan makanan online tadi pagi. Teleponnya buru-buru amat, pengen dijumpai, tutur oleh seorang pembeli makanan online yang tidak diketahui namanya tersebut.
Jadi dia mintai handphone dari teman dekat ku sesama pengemudi online  agar bisa nelpon pemesannya tersebut. Sebenarnya handpone saya terjatuh saat diterjang banjir di kompleks dekat dengan resto pesanan yang ditimpa banjir tersebut, telepon selulernya sudah rusak kena banjir hujan sampe gak bisa dipake lagi.Â
Drivernya benar benar kacau gak bisa telepon saya kembali, karena tidak dapat dihubungi lagi dan tidak tahu alamat mana yang pesan makanan online tadi. Dia flashback dan ingin berbagi cerita ke rekan pengemudi online tadi dan ingin masuk ke aplikasi siapa tahu dapat dihubungi kembali. Dia minta tolong dan hanya ada satu temannya yang sempat ia temui, maka dia bergegas menuju ke rumah temannya yang dekat itu. Â