***
" Terserah apa katamu. Aku tidak akan menilaimu atau lingkungan sosialmu." Lina memutar-mutar cangkir kopinya.
" Kapan kamu terakhir bertemu dengan Carol?" Jacob mencoba mencairkan kebekuan.
" Lima tahun lalu di sebuah taman. Dia tampak kesepian pagi itu. Dia duduk di bangku sambil memegang jaketnya erat." Tatapan Lina tampak kosong. "Aku membawakan sarapan pagi untuknya. Memang sebelumnya dia telah berpesan padaku agar mampir ke taman sambil membawakan sarapan pagi ketika berangkat ke kantor."
" Apakah dia sehat waktu itu?"
" Dia makan dengan sangat lahap."
" Berarti setelah itu kamu kehilangan jejaknya?"
Lina menganggukkan kepala. Dia setengah menangis " Aku sangat kesepian setelah kepergiannya. Satu tahun kebersamaan kami telah cukup membuatku ketergantungan dengannya. Saat itu pulalah dia memberikan jam tangan itu." Lina menunjuk jam tangan yang dikenakan oleh Jacob. "Dia berpesan agar aku memberikannya kepadamu saat ulang tahunmu ke-35."
" Dia mengingatku dengan baik." Mata Jacob berkaca-kaca.
Jacob menghentikan kesedihannya ketika melihat sebuah tahi lalat yang menempel di leher sebelah kiri. Sebuah tanda lahir yang serupa dengan milik Carol.
" Apakah dia bunuh diri?" Jacob kembali bertanya. " Dia orang yang paling ingin mengakhir hidupnya sendiri."