Mohon tunggu...
Sahabatorangtua Anak
Sahabatorangtua Anak Mohon Tunggu... -

Sahabat Orangtua Anak adalah Sahabat yang memfokuskan karyanya pada dunia Parenting & Pendidikan Indonesia\r\n\r\nSahabat Orangtua Anak dikembangkan sejak Februari 2011 oleh Hanlie Muliani, M. Psi. \r\n\r\nDalam naungan Psikolog Hanlie Muliani, Sahabat Orang Tua & Anak juga melibatkan sejumlah Psikolog, Trainer, Assessor dan Terapis yang kompeten di bidang nya serta memiliki integritas yang baik.\r\n\r\nSahabat Orang Tua & Anak menyediakan layanan konseling Training untuk Orang Tua, Anak, Remaja dan Guru, Career Direct Assesment untuk pemilihan studi dan karir, psikotes dan terapi\r\n\r\nSaling berbagi dan menumbuhkembangkan individu, keluarga dan dunia pendidikan di Indonesia melalui layanan Sahabat Orang Tua & Anak yang tepat dan berkualitas, merupakan misi kami dalam berkarya.\r\n\r\nAddress: Ruko Golden Boulevard C 22, Jl. Pahlawan Seribu, BSD\r\nPhone: 021 - 5013 9000\r\nMobile: 08 111 888 951

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Seberapa Baik Anda Mengingat Masa Remaja Anda?

29 Maret 2014   22:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masa remaja seperti koin uang yang memiliki 2 sisi

Satu sisi, masa remaja seringkali disebut sebagai 'masa badai' baik buat orang tua ketika menghadapi remajanya, juga bagi remaja sendiri

Kalau bahasa jaman sekarang, masa galau. Kenapa galau? Karena remaja dihadapkan pada perubahan yang drastis, fisik, sosial dan emosi

Sisi lain, masa remaja adalah masa berprestasi. Semangat jiwa mudanya, keberaniannya, keinginannya untuk menunjukkan siapa dirinya.

Pekerjaan menjadi orang tua tetaplah sama, namun peran sebagai orang tua berbeda sesuai perkembangan anak

Ketika anak kita usia 0-6 tahun, peran orang tua aalah sebagai GURU

Ketika anak usia 7-12 tahun, peran orang tua berubah menjadi ADMINISTRATOR

Dan ketika anak berusia 13-20 tahun, peran orang tua adalah sebagai COACH

Banyak anak merasa 'kehilangan' atau 'ditinggalkan' orang tuanya pada saat mereka remaja

Parents, ketika anak kita remaja kehadiran dan pendampingan kita perlu lebih besar.

Mereka membutuhkan kita sebagai coach-nya di tahun-tahun pencarian jati diri mereka

‎​Seringkali orang dewasa mempunyai persepsi bahkan melabel remaja: melawan, tidak bisa diatur, malas, tidak bertanggung jawab dll

Ketika melakukan pembicaraan dengen remaja dari hati ke hati, kita akan memahami bahwa mereka ingin dihargai dan didengarkan

Alih-alih label negatif, mereka ingin dilihat positif, kreatif, punya rasa ingin tahu yg besar, sebagai pribadi yang berharga

‎​"Many teenagers act out and rebel due to lack of respect from their parents"

‎​Jika orang tua tidak menunjukkan penghargaan pada remajanya, apa yg akan dirasakan remaja? Perasaan tidak berguna, saya tidak layak dihargai.

‎​Jika orang tua, 2 role model yg paling signifikan dalam kehidupan remaja, tidak menghargai remajanya, bagaimana remaja bisa menghargai diri mereka sendiri?

Bagaimana remaja bisa membuat rencana untuk masa depannya ketika tidak aa yang menghargai siapa mereka saat ini?

2 kata yang esensial buat orang tua: Be there and don't leave your teen

‎​Karena remaja membutuhkan orang tua sebagai life coach

We can do more than just "fix what's broken" with our teen

‎​Remaja ingim orang dewasa untuk: respect, listen, undertsand, respect, promote their responsibility, independence

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun