Fenomena runtuhnya citra parpol tergambar pula melalui distrust public terhadap parpol, misalnya pada peristiwa kemenangan kotak kosong dalam Pilkada Kota Makasar pada Pilkada serentak 2018.Â
Ringkasnya, keruntuhan citra parpol diakibatkan oleh minimal tiga alasan yakni politik uang (money politics), politik dagang sapi (jual-beli jabatan), dan politisasi SARA (manipulasi terhadap realitas kemajemukan suku, agama, ras, dan antar-golongan).
Kaderisasi yang benar dan bersifat sejati, merupakan cara terampuh untuk menghadapi petualangan atau avonturisme politik yang kian mengental di masa sekarang ini. Dalam konteks hak berdemokrasi, setiap warga negara ---siapapun dan apapun profesinya---bisa terjun ke dalam kontestasi politik melalui parpol. Namun, hak berdemokrasi itu harus ditempuh dengan melakoni proses kaderisasi yang tuntas!****
ERWIN RICARDO SILALAHI
Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H