Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan featured

Perkembangan Kompetensi Siswa SMK Masih Rendah

19 Mei 2018   10:04 Diperbarui: 13 Juni 2020   11:05 2716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada era globalisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesatnya, dimana semua serba on-line batasan jarak dan waktu menjadi lebih mudah dijangkau. 

Hal tersebut seharusnya akan membawa masyarakat pada kehidupan yang lebih maju, dengan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. 

Saat ini SDM Indonesia belum dapat meningkatkan daya saing baik mutu hasil produksi maupun jasa, peningkatan daya saing ini dimulai dari penyiapan SDM berkualitas yang merupakan faktor keunggulan menghadapi persaingan. 

Jika Indonesia  tidak bisa mengantisipasi persiapan SDM yang berkualitas antara lain kompetensinya, terutama bagi tenaga kerja menengah dalam jumlah yang memadai, maka SDM Indonesia akan menjadi korban didalam persaingan global.

Upaya harus terus menerus untuk menyiapkan SDM pada tingkat menengah yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri atau dunia usaha sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan ekonomi dan perubahan dalam masyarakat. 

Oleh karena itu negara kita perlu menyiapkan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai calon tenaga kerja tingkat menengah yang memperoleh pengalaman pembelajaran dan pelatihan kerja dalam mencapai kompetensi  yang telah diprogramkan dalam rangka mempersiapkan lulusan yang sesuai dengan kualifikasi kompetensi tuntutan kerja Dunia usaha --dunia Industri.

Kondisi yang miris adalah SMK yang merupakan salah satu dari jenis pendidikan formal yang ada di Indonesia untuk menunjang kebutuhan industri atau dunia usaha, malah banyak menjadi pengangguran. 

Mengapa ini terjadi, seperti yang telah diketahui bahwa kompetensi lulusan SMK masih jauh dari perkiraan kebutuhan Dunia Usaha-Dunia Industri atau dapat disebut kompetensi siswa lulusan SMK masih rendah. 

Peningkatan kompetensi siswa SMK merupakan keharusan   dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, perkembangan global di atas harus segera diantisipasi dan tentu harus diimbangi dengan kualitas kompetensi lulusannya.

Bagaimana melakukan peningkatan kompetensi, itu pertanyaan yang sangat mendasar dan jawabannya hanya satu yaitu meningkatkan waktu dan kualitas siswa pada pelatihan kerja (magang) yang sesuai dengan kompetensinya di Dunia Usaha-Dunia Industri dengan kurikulum yang telah disesuaikan kebutuhan Dunia Usaha-Dunia Industri. 

Jika siswa SMK magang/pelatihan kerja di Dunia Usaha-Dunia Industri, maka kompetensi yang diharapkan Dunia Usaha-Dunia Industri untuk dilakukan rekuitmen akan sesuai dan ini merupakan penunjang pengembangan Dunia Usaha-Dunia Industri.

Berdasarkan kondisi tersebut maka SMK dituntut berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada, supaya tidak terjadi lagi kekeliruan bahwa sebagian besar lulusan SMK tidak mempunyai kompetensi sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha-Dunia Industri. 

Meskipun berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dan masyarakat melalui dunia usaha/industri, namun pengalaman menunjukkkan bahwa Pendidikan Sistem Ganda (PSG) belum berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan.

Kondisi yang ada harus dirubah denagn bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk mengantisipasi hal itu adalah Inpres no: 9/2016 tentang revitalisasi SMK. Inpres ini berusaha mengintegrasikan kepentingan-kepentingan dunia pendidikan dengan dunia industri. 

Tujuannya adalah mengoptimalkan pendidikan sistem ganda dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan SMK sesuai kebutuhan kompetensi yang diperlukan Dunia Usaha-Dunia Industri. 

Diharapkan terjadi perkembangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik pengetahuan, keterampilan, maupun etos kerja (kompetensi) yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja , sehingga siap masuk ke pasaran kerja.

Melalui model Pendidikan Sistem Ganda (dual system) diharapkan ada sinegitas SMK dan Dunia Usaha-Dunia Industri  untuk mencapai kesesuaian kompetensi yang dimiliki lulusan SMK, dengan tuntutan dunia kerja.

Melaksanakan dengan benar Pendidikan Sistem Ganda (dual system) SMK berarti mengembangkan kompetensi siswa SMK sesuai dengan kebutuhan saat ini menjadi daya saing SDM era global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun