Berdasarkan kondisi tersebut maka SMK dituntut berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada, supaya tidak terjadi lagi kekeliruan bahwa sebagian besar lulusan SMK tidak mempunyai kompetensi sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha-Dunia Industri.Â
Meskipun berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dan masyarakat melalui dunia usaha/industri, namun pengalaman menunjukkkan bahwa Pendidikan Sistem Ganda (PSG) belum berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan.
Kondisi yang ada harus dirubah denagn bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk mengantisipasi hal itu adalah Inpres no: 9/2016 tentang revitalisasi SMK. Inpres ini berusaha mengintegrasikan kepentingan-kepentingan dunia pendidikan dengan dunia industri.Â
Tujuannya adalah mengoptimalkan pendidikan sistem ganda dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan SMK sesuai kebutuhan kompetensi yang diperlukan Dunia Usaha-Dunia Industri.Â
Diharapkan terjadi perkembangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik pengetahuan, keterampilan, maupun etos kerja (kompetensi) yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja , sehingga siap masuk ke pasaran kerja.
Melalui model Pendidikan Sistem Ganda (dual system) diharapkan ada sinegitas SMK dan Dunia Usaha-Dunia Industri  untuk mencapai kesesuaian kompetensi yang dimiliki lulusan SMK, dengan tuntutan dunia kerja.
Melaksanakan dengan benar Pendidikan Sistem Ganda (dual system) SMK berarti mengembangkan kompetensi siswa SMK sesuai dengan kebutuhan saat ini menjadi daya saing SDM era global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H