Namun, para ilmuwan tidak mengetahui berapa banyak jumlah gas alam yang mereka hadapi dan tersimpan dalam area tersebut sehingga api di kawah tidak pernah padam.Â
Prosedur gas flaring untuk membakar gas bumi  yang lolos ke udara banyak digunakan di ladang minyak, tetapi hanya jika jumlahnya diketahui.Â
Karena jumlah gas yang terkandung di gurun Turkmenistan tidak diketahui, api telah menyebar selama lebih dari 40 tahun, menciptakan fenomena aneh ini.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang negara itu telah berusaha dan mengembangkan rencana untuk menutup kawah, untuk memanfatkan gas itu.Â
Selain itu mereka khawatir akan jumlah gas yang terus berkembang dan meluas di sekitar gurun di masa depan.Â
Namun, belum ada yang diterapkan dan kawah masih terbuka.Â
Saat ini hewan-hewan masih tertarik ke tempat itu, sesuatu yang tidak baik bagi beberapa spesies hewan tertentu.Â
Selain itu, ini adalah salah satu daerah yang menarik perhatian lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat itu setiap tahun, karena tidak diketahui kapan atau bagaimana api dapat dipadamkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H