Mohon tunggu...
Safry Sitorus
Safry Sitorus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"POV: Gen Z Menguasai Dunia" - Bukan Lagi Sekedar POV dengan Wiramuda #UangKita

25 Desember 2024   22:25 Diperbarui: 25 Desember 2024   22:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Interview Gen Z (Sumber: Dokumen Penulis)

Kewirausahaan dan Gen Z: Menjawab Paradoks

Kita tentu sudah tidak asing dengan seruan bahwa Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah. Namun, pada saat yang bersamaan pula kita juga masing sering mendengar ironi bahwa tingkat pengangguran masih tinggi.  Dua pernyataan tersebut menciptakan pertanyaan paradoks: mengapa dengan sumber daya sebanyak itu kita belum mampu mengoptimalkan potensi ekonomi? Sementara itu, negara-negara yang potensi sumber daya alamnya yang relatif lebih rendah seperti China, Korea, dan Singapura telah berhasil menjadi pemimpin ekonomi global. Fakta ini menunjukkan bahwa ketersediaan sumber daya alam perlu dibarengi dengan pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam kewirausahaan  untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baru-baru ini, ramai konten di sosial media bertajuk "POV: Gen Z menguasai dunia". Meskipun dalam konteks lelucon, berbagai konten tersebut menunjukkan kreativitas dan inisiatif Gen Z di berbagai aspek kemasyarakatan. Sebagai generasi dengan populasi terbesar yakni 26,4% dari populasi Indonesia di Tahun 2020, apakah Gen Z Indonesia dapat benar-benar dapat berkontribusi positif? Tentu bisa, salah satunya dengan bekal kewirausahaan (BPS, 2020) .

Mengapa Harus Berwirausaha?

Pada Februari 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 4,82% dari 149,38 juta total angkatan kerja yang mengalami peningkatan sebesar 2,76 juta dibandingkan tahun sebelumnya (BPS, 2024). Angka tersebut akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Kondisi ini berpotensi menurunkan kapasitas ekonomi yang berimplikasi pada timbulnya berbagai permasalahan sosial seperti kemiskinan dan kriminalitas.

Salah satu tantangan utama dalam mengatasi masalah melonjaknya TPT di Indonesia adalah pola pikir dari angkatan kerja yang cenderung memilih menjadi karyawan daripada berwirausaha. Hal ini didukung oleh data dari Kementerian Koperasi dan UKM yang menyebutkan bahwa jumlah wirausahawan di Indonesia baru mencapai 3,47%, sedangkan standar minimum untuk menjadi negara maju adalah minimal 4%. Timbulnya pola pikir tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal seperti pendanaan dan keterampilan teknis (Astiti et al., 2014).   

Untuk mendalami faktor-faktor tersebut, penulis melakukan pendalaman terhadap 3 responden sebagai representatif gen Z dengan hasil sebagai berikut.

Hasil Interview Gen Z (Sumber: Dokumen Penulis)
Hasil Interview Gen Z (Sumber: Dokumen Penulis)

Dari hasil wawancara tersebut ditemukan bahwa motivasi gen Z untuk berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tawaran fleksibilitas dalam bekerja, profit yang relatif lebih baik, dan keinginan untuk mengaplikasikan pengetahuan atau skill yang telah dimiliki sebelumnya. Di sisi lain, beberapa aspek yang menjadi concern gen Z dalam berwirausaha adalah risiko yang cukup tinggi dari aspek pemodalan dan keterampilan teknis sehingga membuat mereka lebih memilih pekerjaan yang stabil seperti karyawan atau sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari berbagai pain points tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.

Root Cause Analysis (Sumber: Dokumen Penulis)
Root Cause Analysis (Sumber: Dokumen Penulis)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun