Mohon tunggu...
safriyani mourint
safriyani mourint Mohon Tunggu... -

everyone has their own stories, so do i.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Resensi Novel "Semburat Senyum Sore" Karya Vinca Callista

11 Juni 2016   06:52 Diperbarui: 21 Juli 2017   11:03 3567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IDENTITAS BUKU

Judul : Semburat Senyum Sore

Penulis : Vinca Callista

Penerbit : Atria

Tahun terbit : Mei,2011

Harga buku : Rp.35.000

Warna sampul : Dominan Orange

Jumlah halaman : 245 halaman

ISBN : 978-979-024-484-9

Cetakan : Pertama

Ukuran : 13 x 20,4 cm

Jenis cover : Hard Cover

Kategori : Drama

Text Bahasa: Bahasa Indonesia

Jenis Buku

Buku fiksi, karena dalam novel Semburat Senyum Sore ini banyak menceritakan tentang latar yang tidak nyata, seperti Unpag yang sebenarnya merupakan ‘plesetan’ dari Unpad.

Sinopsis

“Kalau kita enggak bisa dapat apa yang kita suka, lebih baik kita suka apa yang kita dapat …

Semburat Senyum Sore merupakan novel yang menceritakan bagaimana kehidupan Langit Astreila Kawiswaran atau yang akrab dipanggil Langit yang menjadi salah satu tokoh utamadalam novel ini. Langit yang energik, supel namun cuek ini disibukkan dengan kuliah serta pekerjaannya yang padat sebagai penyiar radio kenamaan di Bandung. Namun hari-hari Langit yang tanpa kesan itu berubah sejak ia bertemu dengan Nenek Romlah. Nenek yang berprofesi sebagai pedagang di pinggir jalan dekat tempat kerjanya itu, telah menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu. Langit menaruh perhatian lebih pada Nenek Romlah karena dirinya yang sudah tua mesti berjualan sendirian disana. Oleh karena itulah, Langit sering datang jika ada kesempatan untuk sekedar berbagi ceirta dengan Nenek Romlah. Nenek Romlah yang senang dengan perhatian Langit tidak ragu untuk mengajak gadis itu untuk kerumahnya dan bertemu dengan cucunya laki-lakinya, Waris. Sejak itulah persahabatan Langit dan Nenek Romlah semakin erat.

Selain keberuntungannya karna bertemu Nenek Romlah, Langit juga mendapat kesempatan untuk menjadi penulis skenario untuk sebuah proyek film indie yang digagas radio tempatnya bekerja. Tidak disangka pula, Langit bekerjasama dengan Thyo, salah satu rekan kerja dalam proyek film indie tersebut. Langit yang menaruh perasaan suka pada Thyo harus memendam perasaannya karena cowok itu menyayangi cewek lain. Ada Arda, vokalis salah satu band indie yang mulai mendekatinya, membuat kekecewaan Langit kepada Thyo terobati.

Thyo yang diam-diam memendam cemburu atas kedekatan Langit dengan Arda semula berhasil menyembunyikan semua itu. Tapi perasaan Thyo kepada Langit semakin kuat sejak cewek itu mengajaknya kerumah Nenek Romlah untuk belajar bagaimana arti hidup sebenarnya. Selama kebersamaan mereka, Thyo merasa Langit tidak hanya membuatnya nyaman, tetapi juga memberinya perhatian yang lebih daripada Mikha, cewek yang selama ini dia sukai.

Berbagai persoalan timbul sesudahnya, dimulai saat Nenek Romlah yang jatuh sakit, kekerasan yang dialami Waris dilingkungannya, hingga masalah keluarga Langit yang semakin rumit. Namun ditengah semua persoalan itu yang membuat mereka semakin dewasa dan sekaligus mengakrabkan Langit dan Thyo. Sekaligus memperjelas perasaan mereka berdua.

Intrinsik

Tema :Perjuangan Langit menggapai cita-cita dan cinta kepada keluarga, bagaimana lebih peduli terhadap orang-orang yang kehidupannya kekurangan, dan orang yang disayangi.

Alur : Maju-Mundur

Latar:

- Tempat : Daerah Bandung, Ganendra Tower, ruang kerja Madam Nelly, roof top Ganendra, rumah Langit,depan Red Roses Hotel, PVJ (Paris Van Java), kamar Langit, perpustakaan Fikom Unpag, atap rumah Langit, Kafe Flying Balloons, rumah Nenek Romlah,rumah sakit, pemakaman Nenek Romlah, ruang keluarga rumah Langit, dan atap kos Thyo.

- Waktu : Pagi,siang,petang dan malam hari

- Suasana : Bahagia, miris, tegang, haru.

- Tokoh : Langit Astreila Kawiswaran, Nenek Romlah, Ainun, Erwan, Thyo Amindar,Rizad, Arda, Waris, Rusli, Madam Nelly, Ua Eka, Ua Rima, Nini, Runi, Agam, Mikha, Sellin, Ray, dan Virgo.

Sudut pandang : Orang ketiga serba tahu

Amanat :Belajarlah dari hal terkecil yang pernah terjadi di hidupmu. Pelajaran terbesar dalam hidup dapat kita peroleh dari orang-orang yang bahkan tidak pernah kita duga sebelumnya.

Ekstrinsik

Latar Belakang penulis/biografi

Vinca Callista penulis muda yang berbakat. Mojang kelahiran Bandung, 30 April 1990 ini terlahir sebagai anak tunggal dalam keluarganya. Selain menjadi penulis, ia juga bekerja sebagai penyiar radio, presenter, guru dan MC. Gadis yang masih kuliah di Fikom Unpad jurusan Manajemen Komunikasi ini, sudah menerbitkan 4 judul buku, yaitu : Ratu Callista Sang Panglima Laskar Onyx (GagasMedia, 2007), Semburat Senyum Sore (Atria, 2011), Lima Mata Manusia (Nulisbuku, 2011), dan yang beberapa waktu lalu terbit Dunsa (Atria, 2011). Selain menjadi penyiar di 99ers Radio 100 FM Bandung, ia juga menjadi MC & host di acara “Ziggie Wiggy” di KompasTV – STV. Ia juga mengajar ekskul Broadcast di SMP Mutiara Bunda, selain itu Vinca juga mengajar di 99ers School untuk Kelas Theatre of Mind, Kelas Out of The Box, dan Kelas Request & Edit Mata. Disela kesibukannya itu, ia masih menyempatkan diri untuk menyalurkan hobinya menulis novel, cerpen, review-review buku-film-musik, dan juga artikel. Ia juga masih berkuliah di Fikom Unpad jurusan Manajemen Komunikasi. Jangan lupa untuk follow @VincaCallista di Twitter. Dia akan dengan senang hati membalas pertanyaan kalian.

Nilai Buku

- Keunggulan : Jujur saja, pertama kali saya melihat buku ini karena sampulnya yang menarik. Warnanya yang cerah dan gambar gadis ber-headphone itu membuat saya semakin penasaran. Harganya yang tidak terlalu mahal cocok untuk segala kalangan. Bahasanya mudah dipahami, walaupun kertasnya sedikit buram, tetapi ukuran hurufnya cocok dan tidak menyulitkan saat membacanya. Ceritanya yang mencakup segala aspek kehidupan membuat novel ini menarik dan membuat siapa saja yang membacanya ingin membacanya kembali.

- Kelemahan : Penggunaan bahasa gue-elo terkesan terlalu santai. Lalu ada beberapa halaman yang mungkin terjadi kesalahan saat dicetak yang membuat halaman tersebut terlihat miring.

Novel Semburat Senyum Sore ini sangat cocok untuk segala kalangan. Bahasanya yang santai, mengalir bersama cerita-cerita yang disajikan. Membuat yang membaca novel ini dapat merasakan setiap scene-nya.Harganya yang terjangkau dan tampilannya yang menarik membuat novel ini semakin pantas untuk menambah koleksi anda. Pesan-pesan yang dibawa oleh novel ini sangat berarti dan bisa menjadi memotivasi kita. Jadi, overall novel ini sangat pantas untuk dikoleksi.

jika terjadi kesalahan penulisan, kesamaan tulisan, atau ketidaklengkapan tulisan, saya meminta maaf. karena ini adalah salah satu tugas yang saya kerjakan dengan sungguh-sungguh dan tersimpan rapi di penyimpanan laptop. Sekali lagi saya tekankan bahwa resensi ini berdasarkan apa yang saya baca dan beberapa sumber informasi lain untuk melengkapinya. terima kasih, semoga dapat bermanfaat~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun