Mohon tunggu...
Safri Widiansyah
Safri Widiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

penerapan asesmen di sekolah

7 Januari 2024   11:59 Diperbarui: 8 Januari 2024   15:56 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini merupakan hal besar yang kadang sulit dihindari ketika melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil belajar, bisa juga karena guru belum mampu melakukan menejemen waktu secara maksimal dikarenakan banyak tugas yang harus dilakukannya.

2. Tujuan asesmen yang tidak jelas

Sukses tidaknya suatu asesmen dapat dilihat dari tujuannya, seringkali guru memberikan asesmen yang tidak jelas tujuannya, hal ini mungkin saja disebabkan oleh  kurangnya pemahaman guru tentang asesmen sehingga mengalami kesulitan untuk memilih instrumen yang tepat dan relevan.

3. Sarana dan prasarana belajar yang terbatas

Hal ini berkaitan dengan sumber bacaan, peralatan teknologi yang terbatas, sehingga hasil asesmen tidak seperti yang diharapkan.

4.  Menghindari terjadinya konflik dengan orang tua peserta didik

Ketika peserta didik memperoleh hasil yang rendah, biasanya hal ini dapat menyebabkan konflik dengan orang tua peserta didik tersebut karena orang tua beranggapan bahwa anaknya selalu baik dalam belajar sehingga penilaian guru sering dianggap tidak objectif.

5. Guru belum mampu memberikan umpan balik yang membangun

Umpan balik setelah memberikan asesmen kepada peserta didik sangatlah penting karena hal tersebut mampu merubah pola fikir ke arah yang baik dan menumbuhkan minat belajar yang tinggi.

6. Pengetahuan guru tentang asesmen masih terbatas

Seringkali guru merasa nyaman dengan cara konvensional saat memberikan asesmen, sehingga menyebabkan dirinya sulit mengikuti perkembangan dan perubahan tentang metode asesmen yang baik dan relevan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun