Mohon tunggu...
Safniyeti
Safniyeti Mohon Tunggu... Dosen - THE SUN IS NEW EVERYDAY

THE SUN IS NEW EVERYDAY (Dream it, Wish it, Do it)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sempat Menaruh Harapan Tontowi/Apriyani Bersinar, Kini Tinggal Cerita

31 Mei 2020   18:48 Diperbarui: 31 Mei 2020   18:44 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sempat Menaruh Harapan Tontowi/Apriyani Bersinar, Kini Tinggal Cerita. (Sumber : Instagram Badminton.ina).

Penampilan Tontowi Ahmad dan Winny Oktavina Kandow sepanjang tahun 2019 lalu terbilang kurang menggembirakan. Penampilan terbaik mereka hanya mampu mencapai babak perempat final dari 15 turnamen yang mereka ikuti. 

Total 7 turnamen hanya mencapai babak pertama yakni Australia Open, Japan Open, Thailand Open, Korea Open, Denmark Open, French Open, dan Hongkong Open. 

Kemudian 7 turnamen lain mampu mencapai babak perempat final yakni Barcelona Spain Master, All England, India Open, Malaysia Open, Indonesia Open, Chines Taipei Open, dan China Open. Satu pertandingan lainnya yakni German Open mencapai babak kedua. 

Tontowi yang semula berpasangan dengan Liliyana Natsir seperti kehilangan semangat untuk bermain setelah ditinggal pensiun oleh sang partner. Liliyana Natsir yang kerap disapa Butet memutuskan pensiun pada Januari 2019 lalu dan Indonesia Master merupakan turnamen terakhirnya. 

Sejak saat itu Owi sapaan akrab Tontowi Ahmad mulai dipasangkan dengan Winny hingga akhir tahun 2019. Mereka hanya mampu mencapai peringkat 16 dunia dan kemudian dipaksa bercerai. 

Owi kembali kehilangan pasangan dan kembali mulai dari nol. Harapan mulai terlihat kala tersiar kabar Owi akan dipasangkan dengan Apri. 

Apriyani Rahayu yang merupakan spesialis ganda putri nomor satu Indonesia yang hingga kini masih berpasangan dengan Greysia Polii. Apriyani juga menjadi salah satu harapan Indonesia dalam mendulang emas di Olympiade Tokyo tahun mendatang.

Sempat digadang-gadang menjadi the next Liliyana Natsir, Apriyani hanya sekali dipasangkan dalam turnamen bergengsi yakni Indonesia Master 2020 pada Januari lalu. 

Sebelumnya dibulan yang sama, mereka juga didaftarkan pada beberapa turnamen di antaranya Malaysia Master 2020 dan Thailand Master 2020. Namun batal tampil karena poin mereka belum mencukupi untuk masuk ke babak kualifikasi atau main draw. 

Pada Indonesia Master 2020 sebenarnya juga sama, hanya saja ada keberuntungan yang memihak pada mereka. Owi/Apri mendapat promosi karena 3 pasangan ganda campuran sebelumnya tidak dapat bermain, mereka adalah Danny Bawa Chrisnanta/ Tan Wei Han (Singapura), Kim Sa-rang/Kim Ha-na, (Korea), dan Dejan Ferdinansyah/Serena Kani (Indonesia). 

Perjalanan menuju babak kualifikasi pun tak terbilang mudah. Owi yang mendapatkan kabar secara mendadak untuk bermain kala itu sedang berada di pelatnas Cipayung. Ia harus bergegas menuju Istora Senayan secepatnya dengan kondisi jalanan yang macet. Owi harus meminta bantuan kerabatnya untuk dikawal agar segera sampai di Istora Senayan. 

Debut Owi/Apri terhenti dibabak 16 besar setelah dikalahkan oleh pasangan ganda campuran asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Berikut video singkat penampilan terakhir Tontowi Ahmad dipentas Internasional kala itu : 

Gemuruh penonton sembari menyebut Owi/Apri begitu terasa. Banyak yang mendoakan duet keduanya sukses. Mengingat Apriyani merupakan pekerja keras dan memiliki motivasi yang besar untuk juara. 

Sekilas dari permainannya diganda campuran masih terlihat seperti bermain diganda putri, kerap berlari ke belakang. Jika terus diasah, Apri mungkin akan lihai bermain di depan net.

Bulan Februari, Owi/Apri sebenarnya juga telah didaftarkan pada turnamen Barcelona Spain Master 2020 namun gagal tampil karena Owi terserang tifus. Kemudian tak berselang lama tersiar isu dengan tersebarnya pesan singkat Owi yang menyatakan ia akan pensiun dan mundur dari pelatnas usai berakhirnya kontrak dengan sponsor.

Benar saja, pada tanggal 18 Mei 2020 lalu Tontowi Ahmad resmi menyudahi karir bulu tangkisnya. Ia mengumumkannya langsung melalui akun instagramnya. Setelah itu, banyak pemberitaan yang menyebutkan salah satu alasan pensiun sang peraih medali emas Olympiade Rio 2016 sektor ganda campuran ini adalah karena kekecewaannya pada PBSI. 

Owi mundur dari pelatnas dengan status magang. Owi merasa penampilannya tidak seburuk itu hingga harus berstatus magang yang notabene diberikan kepada pemain muda atau pemain baru. Namun dari PBSI mengatakan, status tersebut diberikan karena saat itu Owi belum memiliki pasangan tetap.

Namun disisi lain, Owi menyebutkan alasan ia pensiun adalah ingin dekat dengan keluarga dan merasa kesulitan menemukan ritme permainan terbaiknya pasca ditinggal Butet. Mungkin jika Butet tidak pensiun, Owi hingga kini masih bermain. 

Apapun itu, meski banyak yang berharap Owi dan Apri bersinar namun kenyataannya tinggal cerita. 

Mungkin keputusan untuk pensiun sudah menjadi yang terbaik dan sudah dipertimbangkan dengan masak oleh Owi. Prestasinya tetap akan dikenang oleh banyak orang. Terima kasih Owi atas perjuanganmu selama ini. 

Sukses untuk karir pasca pensiun, Tontowi Ahmad...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun