Kejenuhan melingkupi sanubari. Hari pertama puasa hingga sekarang yang dilakukan hanya berupa siklus berulang. Tidur bangun, tidur bangun, tidur lagi. Itulah rutinitas kebanyakan.Â
Terkadang saya menertawakan diri sendiri. Dan mulai berbicara sendiri.Â
"Sebegitu susahkah hidup di masa pandemi ini?"
"Sebegitu besarkah dampak pandemi ini?"
Tapi pada kenyataannya memang banyak yang merasa kesulitan. Di luar sana bahkan ada yang tidak bisa makan berhari-hari dan hanya meminum air galon untuk menahan lapar, ada yang masih tetap bekerja, dan ada pula yang terserang pandemi ini.Â
Sedangkan saya sampai hari ini masih bisa bernapas dan makan bahkan sehat. Rasanya saya terlalu banyak mengeluh dan kurang bersyukur. Padahal cuma karena lebaran tidak bisa pulang kampung. Saya sudah merasa orang yang paling menderita.Â
Maafkan hamba ya allah..Â
Saya akan mencoba untuk lebih ikhlas dan sabar. Toh lebaran di kosan aja pasti ada hikmahnya, seperti :Â
1. Menumbuhkan rasa mandiri
2. Mempererat silaturahmi dengan teman dan tetangga di kosan
3. Mampu mengatur keuangan terutama pengeluaran (manajemen keuangan)