Tahun ini terasa sangat berbeda. Semua dikerjakan dan dipikirkan sendiri. Tahun lalu, bisa berbagi cerita dan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.Â
Efek pandemi Covid-19 begitu besar. Tak ada pekerjaan dan tak ada mudik atau pun pulang kampung.
Pemasukan berkurang, namun kebutuhan malah semakin membengkak. Apalagi bertepatan dengan momen Ramadhan. Akan ada takjil untuk berbuka puasa, kemudian menu untuk sahur. Memikirkan saja saya sudah pusing.Â
Mengandalkan sisa-sisa tabungan.
Tak pelak Ramadhan tahun ini terasa sangat sulit. Banyak suka dan duka yang dialami terutama bagi saya yang seorang perantau. Hidup di tanah orang tanpa sanak keluarga.Â
Bertahan dan tidak pulang demi menjaga kesehatan banyak orang. Mematuhi anjuran pemerintah, itulah yang saya lakukan saat ini. Demi memutus rantai penyebaran Covid-19.Â
Bulan Ramadhan tahun ini terasa sangat berat karena beberapa alasan :
1. Tak ada pekerjaan
2. Tak bisa pulang kampung saat lebaran
3. Menghemat keuanganÂ
Kejenuhan melingkupi sanubari. Hari pertama puasa hingga sekarang yang dilakukan hanya berupa siklus berulang. Tidur bangun, tidur bangun, tidur lagi. Itulah rutinitas kebanyakan.Â
Terkadang saya menertawakan diri sendiri. Dan mulai berbicara sendiri.Â
"Sebegitu susahkah hidup di masa pandemi ini?"
"Sebegitu besarkah dampak pandemi ini?"
Tapi pada kenyataannya memang banyak yang merasa kesulitan. Di luar sana bahkan ada yang tidak bisa makan berhari-hari dan hanya meminum air galon untuk menahan lapar, ada yang masih tetap bekerja, dan ada pula yang terserang pandemi ini.Â
Sedangkan saya sampai hari ini masih bisa bernapas dan makan bahkan sehat. Rasanya saya terlalu banyak mengeluh dan kurang bersyukur. Padahal cuma karena lebaran tidak bisa pulang kampung. Saya sudah merasa orang yang paling menderita.Â
Maafkan hamba ya allah..Â
Saya akan mencoba untuk lebih ikhlas dan sabar. Toh lebaran di kosan aja pasti ada hikmahnya, seperti :Â
1. Menumbuhkan rasa mandiri
2. Mempererat silaturahmi dengan teman dan tetangga di kosan
3. Mampu mengatur keuangan terutama pengeluaran (manajemen keuangan)
4. Melatih kesabaran dan keikhlasan
5. Lebih sering dirindukan orang tua. Hehe.. Terus dikirimin paket makanan..
Lebaran nanti di kosan aja? Saya siap! Siapa takut..
Sekian curhat dari saya..
Semoga badai Corona segera berlalu.. Aamiin
***$y
5 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H