Tahun 2019 merupakan tahun panceklik gelar bagi Anthony Sinisuka Ginting. Bagaimana tidak, 5 kali final dan semuanya berakhir sebagai runner up. 3 di antaranya ditaklukkan oleh Kento Momota  yakni di Singapore open, China Open, dan BWF Tour Final.
Pebulutangkis yang berada diperingkat 6 dunia ini, akhirnya memecahkan kebuntuan sekaligus membuktikan kemampuannya di Indonesia Master bulan Januari lalu.Â
Ginting berhasil naik podium tertinggi setelah mengalahkan juara bertahan Anders Antonsen. Sebelumnya, pada tahun 2018 ia juga pernah menjuarai kejuaraan ini.Â
Pebulutangkis berusia 23 tahun asal Cimahi yang berdarah Batak Karo ini merupakan tunggal putra pertama Indonesia yang disusul di bawahnya oleh Jonatan Christie. Permainan inkonsisten Ginting kerap dipertanyakan banyak orang.Â
Ginting terkadang garang dan terkadang terlihat tak berdaya. Kerap mengalahkan pemain top dunia, lantas tak menjadi jaminan untuk mengalahkan lawan yang peringkatnya jauh di bawah Ginting.
Chen Long, Victor Axelsen, Anders Antonsen, dan Chou Tien Chen berhasil ditaklukkan Ginting. Bahkan head to head melawan para pemain top 5 dunia itu berhasil diungguli Ginting. Kento Momota pun kerap kesulitan ketika berhadapan dengan Ginting. Berikut daftar head to head Ginting melawan pemain top 5 dunia :
1. Kento Momota (4-11)
2. Chou Tien Chen (6-5)
3. Anders Antonsen (3-0)
4. Victor Axelsen (4-2)
5. Chen Long (8-4)
3 turnamen yang telah diikuti Ginting sepanjang 2020 pun tidak begitu menggembirakan. Statistik penampilan Ginting hanya 50%.Â
Malaysia Master S500 R32
Indonesia Master S500 Juara
All England Open S1000 R32
Ginting secara tak terduga dikalahkan pada babak awal oleh pemain berperingkat di bawahnya yakni Huang Yu Xiang di Malaysia Master dan Rasmus Gemke di All England Open.Â
Inkonsisten inilah yang membuat Ginting sering disebut pemain angin-anginan. Melawan pemain Top 5 dunia, Ginting begitu garang di lapangan. Jika melawan pemain dengan rangking di bawahnya, Ginting seperti kehilangan taringnya.Â
Akibat mewabahnya Covid-19, semua pertandingan badminton yang diadakan pertengahan Maret hingga Juli telah ditunda, termasuk Indonesia Open.Â
Bahkan pelaksanaan Olimpiade 2020 pun di tunda dan direncanakan akan digelar pada tahun 2021. All England Open S1000 merupakan pertandingan badminton terakhir yang digelar oleh BWF.Â
Dengan banyaknya jeda dan waktu untuk mempersiapkan diri ke pertandingan berikutnya, Anthony Sinisuka Ginting diharapkan dapat berlatih lebih baik lagi agar penampilannya lebih konsisten.Â
Pemain berbakat yang mengidolakan Taufik Hidayat ini diharapkan dapat mendulang emas Olimpiade 2021. Semoga Ginting bisa mewujudkannya.
Semangat Ginting..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H